
DPR-RI Desak PSSI dan Pengelola JIS Hentikan Debat Tanpa Solusi
HARIAN PELITA — Ketua Komisi X DPR-RI Syaiful Huda meminta PSSI dan pengelola Stadion Jakarta International Stadion (JIS) PT JakPro menghentikan polemik di ruang publik, dan sebaiknya mencari solusi bersama-sama.
Huda menganggap PSSI maupun pengelola JIS tidak berada dalam posisi yang salah terkait standar stadion.
Polemik antara PSSI dan PT Jakpro mencuat ketika induk organisasi sepakbola nasional itu membatalkan penggunaan Stadion JIS untuk pertandingan uji coba melawan Curacao pada 27 September. PSSI akhirnya memilih Stadion Pakansari untuk laga kedua.
PSSI selanjutnya memberikan klarifikasi setelah PT Jakpro memberikan reaksi. PSSI menyebut ada pihak yang berpikir negatif terkait keputusan mereka memindahkan laga timnas senior.
Huda mengatakan, permasalahan Stadion JIS ini sebenarnya sederhana, mengingat hanya sebatas memenuhi kelayakan teknis sesuai dengan standar FIFA.
“Menurut saya, ini masalah sederhana. PSSI duduk bersama menyampaikan parameter, dan apa standar yang dipakai PSSI. Ketika standar itu dianggap objektif, kan bisa diterima semua pihak, termasuk publik pecinta sepakbola. Jangan hanya saur manuk di medsos, di ruang publik,” kata Huda dalam keterangannya yang dirilis laman resmi DPR-RI.
Huda menambahkan, baik PSSI maupun pengelola JIS tidak berada dalam posisi yang salah. Huda berhadap parameter yang digunakan PSSI didiskusikan dengan JakPro, sehingga ditemukan jalan tengah.
“Di satu sisi, JIS punya ekspektasi untuk dipakai dan sifatnya acuan yang sama. Karena sifatnya acuan, PSSI merasa tidak harus memilih JIS dan seterusnya. Tidak ada salahnya kalau duduk bersama, lalu menyampaikan keputusan apa opsi-opsi standar yang digunakan,” tutur Huda.
“Kalau mau mengklaim itu standar FIFA, ya itu standar FIFA. Artinya ini hanya soal pilihan subjektif dari PSSI. Perdebatan menyangkut soal JIS yang sudah memenuhi standar FIFA, kemudian dianulir oleh PSSI.”
PSSI sebelumnya menyebut JIS masih banyak kekurangan di berbagai titik, mulai dari akses masuk stadion, safety and security, minim area parkir, hingga sulitnya mengakses lokasi dengan transportasi umum. ●Red/Sumber GOAL Indonesia/Yadi