2025-05-24 7:31

Ini Kata Ilham Bintang Saat Capres Anies Baswedan Datangi Kantor PWI Pusat

Share

HARIAN PELITA — Ketua Penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Ilham Bintang mengapresiasi kehadiran Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan.

Ilham mengatakan, Capres bersedia meluangkan waktu berbicara dengan terbuka kepada pers. Lebih lanjut, kehadiran Anies Baswedan diutarakan Ilham Bintang memberikan pekerjaan rumah untuk Pers.

Hal ini berkaitan dałam kegiatan jurnalistik menjelang kegiatan kampanye dan pemungutan suara.

Diketahui, satu hari sebelumnya Calon Presiden nomor urut 3 yaitu Ganjar Pranowo lebih dahulu mengunjungi Kantor PWI Pusat di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Perlu diketahui, ketiga pasangan Capres-Cawapres yang akan bertarung di Pemilu 2024 nantinya antara lain yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

“Dari mereka juga tadi memberikan pekerjaan rumah kepada pers ikut mengawasi, bagaimana proses demokrasi berlangsung selama pilpres, pemilu ini akan datang,” terang Ilham Bintang, Sabtu (2/11/20239.

Ia menjelaskan, Pers merupakan salah satu pilar demokrasi. Pers dalam kegiatan pemilihan umum 2024 ini melaksanakan amanah pengawasan terkait pesta demokrasi mendatang. Dalam kegiatan jurnalistik Pers sebagai bagian penyelamat demokrasi.

“Karena salah satu pilar demokrasi yang mau ditegakkan adalah pers itu. Sehingga melaksanakan amanah pengawasan di dalam menjalankan amanah pengawasan pemilu. Berarti itu sama dengan menyelamatkan dia sebagai pilar demokrasi itu yang menarik,” kata Penasehat PWI Pusat.

Sosial Media Bukan Keniscayaan
Ilham Bintang meminta kepada masyarakat untuk tidak memusuhi platform digital yakni Media Sosial (Medsos).

Untuk itu, semua pihak harus mampu beradaptasi serta mengembangkan diri menyikapi Medsos yang kini marak dimanfaatkan oleh publik sebagai sarana informasi.

Dari data terakhir yang diperoleh Ilham sekitar 200 juta masyarakat di Indonesia terhubung dengan internet.

Ia menegaskan, tidak mudah mudah masyarakat di cekoki, ditipu informasi atau terhipnotis melalui poster di medsos untuk mengalihkan pilihan mereka menjelang pilres dan pileg.

“Memang sekarang ini data bahwa media sosial sebuah keniscayaan dan tidak bisa dimusuhi, kita harus mampu beradaptasi mengembangkan diri terhadap media sosial itu,” jelas Ilham.

Artinya, disampaikan Ilham yaitu ada 200 juta orang mengupdate informasi melalui internet. Informan masyarakat diera digitalisasi lebih memilih medsos. Kini, masyarakat dengan mudah mengakses dan terhubung ke berbagai wilayah di Indonesia tanpa terbatas oleh waktu.

Ia berpendapat bahwa masyarakat lebih familiar atau akrab dengan berbagai platform digital di media untuk memperoleh informasi terbaru. ” Yang menarik banyak orang menyimpulkan ada 90% masyarakat kita itu masih di bawah pendidikannya, under educated itu nah ini paradoks,” tegas Ilham. •Redaksi/Dw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *