
Mati Konyol Suporter Klub || Oleh Nazar Husain
FANATISME suporter terhadap klub kesayangannya selama ini memang terlalu berlebihan. Kenapa berlebihan? Karena mereka hanya mau menang untuk klub yang dipujanya.
Itu sejak dahulu kala. Mereka terlalu mempercayakan diri, dan klubnya, agar selalu memenangkan setiap bertandingan.
Bahkan ironisnya, para suporter fanatik itu, menggambarkan dirinya ikut mewakili klub yang dipujanya. Sehingga setiap laga berlangsung, dirinya (Suporter-Red) ikut “bertanding” di lapangan hijau,
“Rohnya” pun terkadang dipacu untuk membela klub kesayangannya agar tetap menang tanpa memikirkan keselamatan nyawanya.
Sementara pengelola Klub, dan pengelola Liga 1 Indonesia atau PSSI tak juga peduli dengan kapasitas tampung stadion, pokoknya kalau bisa penuhi kursi stadion yang penting; UNTUNG!.
Kita pun sekarang “melek” setelah kenyataan mencuat akibat peristiwa rusuh saat Arema FC melawan Persebaya berlangsung di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam.
Sekitat 130 orang suporter mati konyol ketika meledakkan kekesalan akibat Klub Arema FC kesayangannya kalah dari lawannya Persebaya Surabaya.
Darah pun tumpah. Hati ini pun miris melihat saudara-saudara kita (Suporter-Red) yang masih muda terkapar, terinjak-injak, kemudian tewas mengenaskan.
Mereka yang tewas hanya membawa kerugian besar; bertaruh dengan nyawa demi memaksa kemenangan Klub kesayangannya. Nyawa meradang tanpa ada hasil yang dihasilkan, berbeda dengan pemain klub, walau pun mereka kalah tetap DIBAYAR!.
Korban tewas dari kepolisian juga banyak, padahal mereka hanya menjaga keamanan pertandingan. Mereka pun terjebak oleh emosi meluap suporter yang datang menyerang petugas.
PSSI sebagai federasi sepakbola Indonesia wajib cepat mengambil tindakan agar jangan ada lagi peristiwa memilukan seperti terjadi di tragedi KANJURUHAN!.
Kita pun mendesak PSSI dan PT LIB untuk tidak lagi menjadiikan stadion melampaui kapasitas, menyokong klub-klub untuk bertarung di wilayahnya, yang bisa berakibat kerusuhan. Apalagi klub pesaingnya bermain; bagi suporter itu HARGA MATI untuk menang.
Semoga ke depannya, baik suporter yang terlalu fanatik terhadap klubnya, jangan lah terlalu berlebihan membela klub kesayangan. Menontonlah dengan “NETRAL”, tanpa ada beban, walau kalah.
Kita tahu pada OLAHRAGA, kalah menang itu biasa!. Kalah hari ini, lain hari pasti bisa menang. Apalagi yang namanya KOMPETISI panjang; seperti Kasta Teratas Indonesia; LIGA 1 INDONESIA. ***** Jakarta Minggu 02-10-2022