2025-05-26 9:53

Pemilu, Rakyat Butuh Kejujuran Bukan Kecurangan

Share

BELAKANGAN ini proses Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 makin dekat dan bentuk tindakan kecurangan pun mulai banyak muncul untuk meraih kekuasaan.

Padahal guna meraih kekuasaan harus dibarengi dengan kejujuran dan keadilan (Jurdil) sebagai pameo Pemilu yang amanah, aman dan damai.

Kecurangan sangat dikecam rakyat karena bentuk tindakan seperti itu sangat menzolimi rakyat, dan pembodohan rakyat.

Rakyat tak menginginkan kecurangan dalam konstelasi politik Pemilu. Rakyat butuh kejujuran bukan bentuk kecurangan untuk meraih kekuasaan.

Karena kecurangan untuk meraih kemenangan, perbuatan yang menyakiti hati rakyat. Seolah rakyat gampang dibodohi, dan di gampangkan, dan dianggap “penggembira” saja.

Bila itu terjadi betapa sakitnya nurani rakyat yang sudah memilih dengan jujur, tiba-tiba kemenangan berubah kecurangan. Astaghfirullah!

Apalagi kita, rakyat, banyak mendengar gagasan program janji-janji menina bobokan rakyat, tapi ketika berkuasa, janji itu ambles tak pernah ditepati. Hanya pepesan kosong!

Benar kata orang bijak, bila ada gagasan tak bersenyawa dengan dirinya, itu hanya gagasan atau program omong kosong. Karena gagasan hasil contekan yang tertulis.

Namun bila itu bersenyawa dengan apa yang diucapkan, dipastikan janji itu pasti ditepati. Programnya akan dijalankan sesuai ucapannya. Bukan janji kepura-puraan.

Akar rumput, atau rakyat bawah saat ini sangat tersiksa dengan harga kebutuhan pokok yang terus menerus melambung, tanpa ada pembelaan untuk menurunkan harga.

Padahal ketika mencalonkan sebagai pemimpin negara, semua janji diumbar untuk membela kepentingan rakyat. Buktinya apa? Selama berkuasa tak ada lagi pembelaan buat rakyat. Semuanya ambyar!

Saat ini, Pemilu tahun 2024 akan berlangsung tanggal 14 Pebruari 2024, janji-janji manis mulai bertebaran. Kembali menina bobokan rakyat dengannya angin sorga.

Rakyat kembali akan memilih pilihannya, sesuai harapannya, mengharapkan adanya kepedulian kepada rakyat, buka kepedulian kepada kelompoknya. Artinya, rakyat mengharapkan perubahan kepedulian agar putaran perekonomian merata ke seluruh Indonesia. *****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *