
Tahun Politik di Ambang Pintu Nyinyiran dan Fitnah || Oleh Nazar Husain
TAHUN POLITIK itu sudah memasuki ambang pintu “nyinyiran”, “fitnah” “provokasi” dan berita bohong alias Hoaks
Tebar pesona makin jelas terlihat dari berbagai kalangan, kalangan yang hanya ikut-ikutan, kalangan cari muka, kalangan yang bernafsu menjatuhkan lawan dengan cara membunuh karakter lawan.
Cara itu dianggap ampuh guna menggoyang pilihan rakyat, menggoyang pilihan hati, dan menggoyang para pemilik partai. Itu tidak bisa dielakkan, pertarungan politik yang dianggap sah.
Ini terlihat pada politik akhir tahun 2022 ini yang mulai memanas. Keganasan fitnah bikinan orang yang benci, iri, dengki dan sirik terhadap lawan politik–mungkin dicintai rakyat.
Partai-partai pun mulai “gontok-gontokan” saling menyerang satu sama lain. Tanpa pandang bulu, tanpa etika menampilkan kecaman, tudingan bahkan sindiran keras terhadap bakal calon Presiden.
Padahal logikanya, pada pemilihan presiden mendatang yang wajib memilih dan menentukan pilihannya adalah Rakyat!. Bukan pilihan partai, bukan pilihan politikus, tapi rakyat!.
Hampir setiap hari pengamat, politikus tampil berdebat soal kualitas dan kuantitas calon yang diusung partai. Anehnya tidak ada yang netral mengukur kualitas dan kuantitas sang calon presiden. Semuanya menebar kebencian dan kedengkian yang sangat menohok.
Bahkan Presiden Jokowi pun ikut-ikutan menebar pilihan dan menggambarkan yang wajib dipilih orang yang berambut putih dan bermuka kerut, karena dia memikirkan rakyat.
Kita tahu arah tujuannya. Kita tahu arah sasarannya. Ini yang viral di tengah masyarakat luas.
Namun bila kita berkaca pada perhelatan sebelumnya, kekuasaan masih sangat berharga untuk dikuasai lagi. Padahal tidak adil bila kekuasaan masih dijadikan ladang kehidupan di semua lini.
Menyadari itu sebenarnya, hak berdemokrasi ditangan rakyat, penentuan pilihan rakyat adalah mutlak adanya dengan memilih orang-orang terbaik guna melanjutkan pembangunan kehidupan yang merata, bukan kehidupan kelompoknya.
Semoga Pemilihan Presiden 2024 mendatang akan lahir kejujuran memilih dan bukan kecurangan. Itu. ●Jakarta 3 Novenber 2022