Diskusi Publik “Pak Prabowo, Kembalikan STY ke Timnas Indonesia” Dorong Pemerintah dan PSSI
HARIAN PELITA — Isu kembalinya Shin Tae-yong (STY) ke kursi pelatih Timnas Indonesia kembali mencuat. Sejumlah pengamat, politisi, dan pecinta sepak bola nasional menyerukan agar pemerintah dan federasi menimbang ulang keputusan pemberhentian pelatih asal Korea Selatan itu.
Seruan tersebut mengemuka dalam Diskusi Publik bertajuk “Pak Prabowo, Kembalikan STY ke Timnas Indonesia”, digelar di Agreya Coffee, Menteng, Kamis (13/11/2025).
Acara ini diselenggarakan Cokro TV, Nalar Sports TV, Geo Live, dan Retorika Show, dan berlangsung sejak pukul 16.00 hingga 18.00 WIB.
Diskusi dipandu Noella Sisterina dan James Purba, dengan menghadirkan narasumber Haris Pardede (pengamat sepak bola), Effendi Gazali (pakar komunikasi politik sekaligus pecinta Timnas), serta Andre Rosiade (politisi Partai Gerindra) bergabung melalui Zoom Meeting.

●Desakan publik kembalikan Shin Tae-yong
Setelah tersingkirnya Timnas Indonesia dari babak Kualifikasi Piala Dunia, pelatih Patrick Kluivert resmi diberhentikan oleh PSSI. Keputusan itu memantik reaksi publik yang menilai Shin Tae-yong layak diberi kesempatan kembali menahkodai Timnas Garuda, mengingat kiprahnya yang dinilai sukses meningkatkan performa Indonesia di kancah Asia.
Andre Rosiade: “Mengembalikan STY adalah Langkah Rasional dan Efisien”
Dalam paparannya, Andre Rosiade menyebut bahwa kembalinya STY adalah langkah yang logis dan hemat anggaran.
“STY sudah memahami kultur dan kondisi sepak bola Indonesia. Secara hitungan, mengembalikannya juga lebih efisien dari sisi anggaran,” ujar Andre.
Namun Andre menegaskan, PSSI harus menetapkan target yang jelas dan terukur bila STY benar-benar dipercaya kembali menangani Timnas.
Effendi Gazali: “Pemecatan STY Tidak Adil”
Sementara itu, Effendi Gazali menilai keputusan PSSI memecat STY tidak mencerminkan keadilan, terutama karena pemecatan dilakukan setelah Indonesia menang bersejarah atas Arab Saudi.
“Bisa saja ada pihak-pihak terdekat yang ‘membisikkan’ kepada Presiden untuk memperhatikan kondisi sepak bola kita,” ujarnya.
Ia juga menyarankan agar Presiden Prabowo Subianto turun tangan memberikan perhatian lebih pada dinamika sepak bola nasional.
Haris Pardede: “PSSI Kurang Terbuka ke Publik”
Pengamat sepak bola Haris Pardede, atau akrab disapa Bung Harpa, menyoroti lemahnya komunikasi publik dari PSSI.
“Banyak detail yang tidak dijelaskan secara tuntas, padahal publik berhak tahu,” tegasnya.
Menurutnya, tidak ada yang salah jika Presiden Prabowo berdialog dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk membahas masa depan sepak bola Indonesia.
“Dulu, Erick mencalonkan diri sebagai Ketum PSSI tahun 2023 dengan restu Presiden Jokowi. Maka bila Presiden Prabowo berdiskusi dengan Erick demi kebaikan sepak bola nasional, itu hal yang positif,” lanjutnya.
Penutup: Seruan untuk Sepak Bola yang Profesional dan Transpara
Menutup diskusi, Andre Rosiade kembali menegaskan komitmen Presiden Prabowo terhadap kemajuan sepak bola nasional.
“Presiden Prabowo memberi perhatian besar untuk sepak bola. Jangan ragukan komitmennya,” ujarnya.
Diskusi publik ini menjadi wadah aspirasi masyarakat yang berharap adanya dialog terbuka antara pemerintah, PSSI, dan publik guna memastikan sepak bola Indonesia tumbuh secara profesional, transparan, dan berkelanjutan. ●Redaksi/Satria
