2025-09-27 0:00

Tujuh Pemain Naturalisasi Malaysia Ternyata Memalsukan Dokumen Palsu

Share

HARIAN PELITA — Komite Disiplin FIFA menjatuhkan sanksi kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) karena pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi mereka.

Dalam laporan resminya, FIFA menyebut FAM mengajukan permohonan verifikasi kelayakan pemain dengan menggunakan dokumen yang telah direkayasa.

Selain FAM, tujuh pemain asing yang memperkuat timnas Malaysia pun turut terkena sanksi.

Atas pelanggaran itu, FAM diwajibkan membayar denda sebesar 7,3 miliar rupiah, sementara tujuh pemain yang terlibat masing-masing dikenai denda 42 juta rupiah dan sanksi larangan beraktivitas dalam semua kegiatan sepak bola selama 12 bulan.

Hukuman FIFA terhadap tujuh pemain naturalisasi Malaysia menimbulkan guncangan besar di sepak bola Asia Tenggara. 

Bukan hanya denda Rp7,3 miliar untuk Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), tapi juga ancaman runtuhnya ambisi Malaysia di kualifikasi Piala Asia 2027.

Ketujuh pemain itu sejatinya menjadi tulang punggung skuad Harimau Malaya. Facundo Garcés dan Holgado menjadi andalan di lini belakang dan depan, sementara Figueiredo serta Machuca dikenal sebagai motor serangan.
●Skandal palsu naturalisasi
Kehilangan mereka jelas merusak rencana pelatih Peter Cklamovski, yang tengah menargetkan lolos ke putaran final Piala Asia 2027.

“Ini bukan hanya soal denda, tapi krisis besar dalam proyek naturalisasi Malaysia,” tulis harian olahraga New Straits Times.

Skandal ini menambah panjang daftar kontroversi sepak bola Malaysia, yang sebelumnya juga disorot karena penggunaan pemain keturunan tanpa bukti administrasi jelas.

Malaysia saat ini berada di Grup F kualifikasi Piala Asia 2027, bersaing dengan Vietnam, Laos, dan Nepal. Dengan kehilangan tujuh pemain inti, posisi mereka yang semula kuat bisa terancam.
Jika hasil laga yang melibatkan pemain ineligibel dibatalkan, peluang Malaysia menembus putaran final akan semakin tipis. ●Redaksi/Awaluddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *