2025-05-23 20:38

Catatan Ringan Kehidupan Sukiman Azmy Menapak Jalan Menuju Pilgub NTB 2024

Share

HARIAN PELITA —- Nama HM. Sukiman Azmy, Bupati Lombok Timur dua priode belakangan ini kian ramai diperbincangkan sebagai figur laris-manis dipinang menjadi calon Gubernur NTB periode 2024-2029 mendatang.

Sosok Sukiman digadang-gadang dan didorong masyarakat menuju konstelasi politik NTB, bahkan Sukiman Azmy oleh  sejumlah pimpinan parpol besar sudah dipinang  menjadi calon anggota DPR RI.

Kuatnya dorongan masyarakat dan pengurus parpol untuk mendukungnya tampil menjadi calon gubernur NTB dan calon legislatif guna berkantor di senayan membuktikan sosok bupati yang tidak gila publikasi ini merupakan seorang tokoh besar yang disegani dan diperhitungkan dikancah legislatif dan eksekutif.

Sekilas sepak terjang Sukiman Azmy yang mungkin luput dari perhatian sebagian masyarakat, seperti dituturkan wartawan senior NTB, H. Muludin dalam goresan singkat nya.

Saya mengenal Bupati Lombok Timur   sudah cukup lama sejak beliau menjabat sebagai Dandim Lombok Timur, bahkan saat Sukiman Azmy mengabdi dan bertugas di Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta. Melalui ijin Tuhan beliaulah yang mengantarkan saya pergi berhaji tahun 2007. Saya sebagai satu-satunya wartawan dari NTB yang bertugas peliputan haji dari Kementrian Agama RI.

Terhadap didorong nya figur HM. Sukiman Azmy oleh masyarakat menuju NTB satu bukanlah suatu kebetulan. Masyarakat sudah mengetahui track record, dedikasi, pengabdian serta keberhasilannya selama dua periode membangun daerah Gumi Selaparang.

Selain sebagai bupati, Sukiman Azmy sering dipanggil dengan sebutan ustad/dai oleh masyarakat. Bahkan di Kalangan tentara terutama saat bertugas aktif sebagai Dandim Lombok Timur kala itu, beliau mendapat panggilan tuan guru dari prajuritnya, karena setiap kesempatan ia sering memberikan ceramah agama.

Kegemarannya memberikan siraman Rohani masih berlangsung hingga sekarang, baik untuk kalangan ASN yang dipimpin maupun masyarakat Lombok Timur pada umumnya.

Sebagai orang yang mengerti dan paham agama, alumnus pondok pesantren NW ini diberikan amanah dan kepercayaan menjadi ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) NTB dan jabatan itu masih diembannya hingga sekarang.

Karir Sukiman Azmy cukup terbilang cukup mentereng, baik saat menjadi prajurit TNI (Dandim) maupun di ekskutif. Saya ingat betul sebelum menjadi bupati Lotim periode 2008-2012, saat itu saya sedang bertugas sebagai wartawan peliput haji di Arab Saudi.

Pada waktu itu Sukiman Azmy  mengepalai tugas negara (yakni Kementrian agama RI)  untuk menyukseskan Haji 2007. saat itu Menteri agamanya almarhum Maftuh Basyuni dan jabatan Sukiman di Kemenag RI waktu itu di Biro Umum.

Sebagai kepercayaan Mentri, Sukiman bekerja sesuai SOP melayani tamu Allah asal Indonesia yang jumlahnya lebih dari 200 ribu orang. Selama mengemban sebagai pelayan jamaah haji di Makkah, Madinah dan Jeddah, tanggung jawab yang dipikul Sukiman Azmy cukup berat.

Sebagai wartawan peliputan haji, saya sempat ikut mendampingi saat beliau memeriksa perusahaan katering (makanan) bagi jamaah haji, sejumlah hotel tempat menginap jamaah haji dan transportasi (armada) yang digunakan para jamaah selama berada di Arab Saudi.

Begitu besarnya peran yang diberikan pemerintah RI melalui Kementerian Agama, Sukiman juga saat itu  berperan pengawal dan pengamanan Armina. Hasilnya pun sangat membanggakan bangsa Indonesia terutama di kalangan jamaah haji, karena pelaksanaan haji tahun 2007 disebut sebagai pelaksanaan haji terbaik di Indonesia.

Terkait pencalonan Sukiman Azmy sebagai bupati Lombok Timur periode pertama. Ketika  itu beliau sedang sibuk sibuknya sebagai pelayan tamu Allah mengurus jamaah haji Indonesia.

Masih dalam ingatan saya, ditengah melaksanakan tugas nya tiba-tiba datang faxsimail dari tokoh masyarakat Lombok Timur yang memintanya untuk mencalonkan diri jadi bupati daerah Gumi Selaparang. Saya tau hal itu karena kebetulan saat itu saya bersama Sukiman Azmy di sebuah hotel tempat menginap jamaah haji Indonesia.

Beliau sempat memperlihatkan faxsimail yang memintanya sebagai calon bupati Lotim, dan sempat mengajak saya berdialog ringan. “kita dapat surat (faxsimail) sebagai calon  bupati, katanya kepada saya. Dia sempat meminta pendapat, jawaban saya sama dengan pendapat beliau untuk fokus sebagai pelayan tamu Allah saat itu.

Setelah pulang dari tanah suci, dorongan sebagai calon bupati kemudian di musyawarahkan dengan tokoh agama, keluarga dan tentunya setelah mendapat ijin dan restu orang tua.

Periode pertama sebagai calon bupati Lombok Timur, Sukiman Azmy berpasangan dengan Syamsul Luthfi dan terpilih, identik dengan sebutan paket Sufhi.

Pada periode ke-dua HM. Sukiman Azmy berpasangan dengan H. Rumaksi SJ (saat ini). Sebelum berlaga pada Pilbup, saya orang pertama yang diminta Sukiman Azmy untuk mengambil gambar/mem-foto keduanya, kebetulan moments itu diambil pada  acara pesta pernikahan salah seorang keponakan Sukiman Azmy di Rumbuk untuk kemudian di publikasikan.

Sebagai mantan Dandim dan Bupati Lombok Timur dua periode hingga sekarang, Sukiman Azmy pernah juga jadi Marbot Masjid Istiqlal Jakarta, yang merupakan masjid terbesar se-Asia Tenggara yang menjadi Masjid Kebangsaan Indonesia.

Saat menjadi pengurus Masjid Istiqlal, Sukiman Azmy diberikan amanah melaksanakan sekretaris Jenderal Istiqlal. Dan semua jabatan dan amanah yang diemban itu tentu sebuah kepercayaan dari masyarakat dan pemerintah Indonesia.

Lantas bagaimana dengan kuatnya perhatian publik dan dorongan masyarakat agar Sukiman Azmy menakhodai NTB satu?, Paket Susu sudah ramai dibicarakan dan disuarakan masyarakat. Bahkan paket ini oleh beberapa pengamat menyebutnya sebagai paket paling potensial sebagai lawan tanding paket Zul-Rohmi jilid dua.

Akankah semua harapan warga itu terwujud?, layak untuk kita tunggu bagaimana Sukiman Menjemput Takdirnya, bila Tuhan berkehendak maka tak ada halangan yang mampu menolaknya, maka jadilah, kun fayakun. ●Red/Harpan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *