2025-05-24 19:12

Kucing Kampung Hidup di PN Jaktim Dirawat Pegiat Hewan

Share

HARIAN PELITA — Pemerhati kucing lokal Francine Widjojo menyampaikan ketertarikannya dengan kucing domestik atau kucing kampung diawali dengan cara memperhatikan perilaku-perilaku kucing. Francine mengatakan perilaku kucing menurutnya bisa dikatakan sombong.

Sebab, bila dipanggil dinilai olehnnya cukup sulit. Namun, bila mengenal lebih dalam tentang perilaku hewan tersebut maka sikap kucing dipastikan akan ramah terhadap manusia. Selain ramah, kucing pun bisa manja terhadap orang-orang peduli padanya.

Dengan inisiatif pribadi, Francine saat ini telah mendirikan ‘Jakarta Ramah Hewan’ hal ini dilakukannya secara mandiri dan bertempat di Jakarta Selatan. Ia berharap kucing-kucing kampung bisa berkeliaran bebas dan dirawat oleh masyarakat. Bahkan, kata dia, di Turki dan Istambul kucing sangat diperhatikan oleh kedua negara tersebut.

“Kalau dulu kucing itu biasanya disebut tukang nyolong makanan dimeja makan, tapi itu sebenarnya karena dia lapar. Kalau dia tidak lapar pun dia juga baik-baik saja nggak ngambil dan dia butuh hanya secukupnya aja,” ujar Francine yang juga pelindung kucing, Kamis (16/3/2013).

Dari pantauan HarianPelita.Id setelah melaksanakan sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim) Francine menaburkan makanan kucing di setiap sudut. Tidak hanya itu, dia juga menghampiri sejumlah kucing yang berada di pelataran pengadilan. Francine Widjojo berprofesi sebagai advokat.

Francine bersama rekannya terlihat akrab bersama kucing-kucing dan sambil mengajak kucing-kucing lainnya untuk menikmati makanan kering yang dibawanya. Saat ini, sejumlah kucing yang ada di PN Jaktim telah dibawa oleh Francine dan rekannya untuk diperiksa tentang kesehatannya dan divaksin secara gratis.

Setelah divaksin dari dokter hewan kedepannya kucing-kucing tersebut akan dikembalikan ketempat semula. Lalu, Francine juga berinisiatif kucing-kucing lokal itu akan disterilisasi olehnya.

“Jadi saya ngambil inisiatif nabung dan saya sterilisasi aja (kucing) yang ada ini tidak bertambah dan tidak over populasi,” kata wanita yang tinggal di area Ragunan, Jakarta Selatan.

Segudang cerita tentang perilaku kucing yang hidup di PN Jaktim pun didengar langsung olehnya. Termasuk information populasi kucing yang ada di tempat ini diutarakan Francine. Melalui informasi yang diperoleh Francine kucing-kucing yang ada di PN Jaktim juga pernah terlindas mobil, motor hingga tidak hilang keberadaanya.

Kemudian, Francine juga mengatakan ia memiliki puluhan kucing kampung dirumahnya. Bahkan, kucing-kucing yang ia miliki pernah mendapat juara saat kontes. Kucing kampung miliknya tercatat dalam kontes internasional.

“Kucing saya aja di rumah 20 ekor lebih soalnya kucing domestik semuanya kucing kampung. Kucing kampung itu keren bisa juara internasional itu, saya ada dua kucing yang saya ikutin kontes internasional dan ada yang juara 7 sama juara 9,” jelas Francine. ●Red/Dw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *