
Mengenang Fatmawati Isteri Pertama Bung Karno, Jahit Bendera Merah Putih Gunakan Tangan
HARIAN PELITA — Fatmawati adalah pahlawan perempuan yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ia dikenal luas sebagai istri Presiden pertama Indonesia, Bung Karno, namun kiprahnya tidak sebatas itu. Fatmawati ikut serta dalam berbagai perjuangan yang berkontribusi bagi kemerdekaan bangsa, terutama peran ikoniknya sebagai penjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih.
Perjuangan Fatmawati dimulai sejak masa muda, aktif di Organisasi Nasyiatul Aisyiyah yang merupakan bagian dari Muhammadiyah di Bengkulu. Ia terbiasa berkontribusi dalam kegiatan sosial dan keagamaan yang mendukung tumbuhnya jiwa nasionalisme.
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, Fatmawati menikah dengan Bung Karno dan semakin intens terlibat dalam perjuangan kemerdekaan.
Ketika Jepang mengizinkan pengibaran bendera Indonesia, Fatmawati berinisiatif menjahit bendera merah putih sendiri menggunakan tangan meskipun sedang hamil besar, karena tidak diperbolehkan menggunakan mesin jahit oleh dokternya.
Bendera yang dijahit Fatmawati, kemudian dikibarkan pertama kali pada Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, menjadi lambang perjuangan dan kebangkitan bangsa Indonesia.
Selain itu, Fatmawati juga mendukung perjuangan dengan mengelola dapur umum bagi para pejuang yang berjaga di sekitar lokasi proklamasi, memastikan para pejuang mendapat asupan makan yang cukup di tengah masa-masa sulit.
Sepanjang masa kemerdekaan, ia setia mendampingi Bung Karno, meskipun menghadapi berbagai tekanan dan tantangan.
Jasa-jasa Fatmawati diakui secara resmi, saat ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada 4 November 2000. Perjuangan Fatmawati menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia dan generasi penerus tentang pentingnya peran perempuan dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan bangsa.
Fatmawati bukan hanya penjahit bendera, tapi lambang keberanian, keteguhan dan perjuangan perempuan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan tanah airnya. ●Redaksi/bergai sumber