2025-05-26 12:07

Gultik Peredam Perut Lapar yang Menggelitik

Share

HARIAN PELITA — Sebelum banyak pusat perbelanjaan di Jakarta, dulu anak Jakarta biasa nongkrong di Blok M. Selain Blok M ada juga Bulungan, tempat anak Jakarta belajar seni hingga beladiri.

Sebut saja artis Rano Karno yang kerap tampil di Teater Bulungan atau Dede Yusuf yang kerap tanding beladiri Taekwondo di Bulungan. Keduanya juga merupakan alumni SMA 6.

Kawasan itu ramai dengan anak muda. Bahkan, “Raja Kuis” Helmy Yahya pernah menulis Novel berjudul Blok M yang merupakan kepanjangan Bakal Lokasi Mejeng. Novel tenar ini, kemudian difilmkan dengan para pemain Dessy Ratnasari dan Paramitha Rusady.

Puas nongkrong atau mejeng mencari gebetan, remaja 70 hingga 90-an tersebut, kerap mencari makan untuk mengisi perut yang menggelitik karena lapar.

Salah satu menu yang menjadi pilihan adalah gultik. Dinamakan gulai tikungan karena sekitar 20-an pedagang gulai berjajar di sepanjang tikungan Jalan Mahakam yang letaknya berdekatan dengan bundaran antara SMA 6, GOR Bulungan, dan Blok M Plaza.

Para pedagang gulai menempati kawasan tersebut sejak tahun 1980-an, namun untuk sebutan gulai tikungan sendiri baru terkenal pada 1997. Nama tersebut didapatkan dari konsumen yang sering makan di sana.

Sebelum ada nama gultik biasanya para pedagang menyebutnya dengan gulai saja. Ternyata selain gulai tikungan, ‘gultik’ juga bisa diartikan dengan gulai itik. Bukan karena menyajikan daging itik, melainkan karena porsinya sedikit (sitik, bahasa Jawa artinya sedikit) dengan nasi yang diletakkan di pinggir piring.

Uniknya puluhan pedagang yang menjajakan gulai di kawasan tersebut berasal dari kampung halaman yang sama yakni Sukoharjo, Solo. Mereka guyub tinggal Jakarta, karena tujuannya sama, mencari nafkah untuk keluarga. ●Red/DNH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *