2025-05-28 15:44

Nusilomba Japi, Tradisi Lomba Pacuan Sapi di Kabupaten Sigi

Share

FOTO: Posilumba Japi di Lapangan Baliase, Jecamatan Marowala, Kabupaten Sigi, disaksikan Abdurrahman ST, Minggu (19/2/2023)■Safaruddin SH

HARIAN PELITA — Lomba pacuan sapi atau karapan sapi ternyata tidak hanya dikenal di Madura, Jawa Timur. Di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah juga ada lomba balapan sapi yang disebut Nusilomba Japi.

Seperti yang digelar di Lapangan Baliase, kecamatan Marowala sejak tanggal 1 hingga19 Pebruari 2023 kemarin, telah menjadi daya tarik tersendiri bagi warga sekitar maupun para turis dari berbagai daerah.

Hanya saja ada beberapa perbedaan antara Karapan Sapi di Madura dengan Nusilomba Japi di Sigi.

Pada Nusilomba Japi, kereta yang dihela sepasang sapi tersebut menggunakan gerobak dengan dua roda di sisi kiri dan kanannya.

Demikian juga dengan joki pada nusilomba japi dilakukan oleh dua orang yang masing-masing bertugas sebagai pemegang tali kekang untuk mengendalikan arah kedua ekor sapi tersebut.

Sedangkan joki yang satunya lagi berperan sebagai penyemangat, dengan mencambuk sapi agar berlari secepat-cepatnya.

Sebanyak 105 pasang sapi pilihan dari Sigi, Palu, dan Donggala bertarung dalam perlombaan untuk memperebutkan hadiah yang disediakan panitia penyelenggara.

Tradisi lomba karapan itu digelar dengan membuka dua kategori sesuai usia sapi, masing-masing kategori bergensi dan muda atau mini kompo.

Kategori tersebut berdasarkan lengkap atau tidaknya gigi sapi, artinya jika sudah tidak lengkap atau ompong masuk kategori dewasa, sedangkan sapi dengan gigi yang lengkap masuk dalam kategori sapi muda kategori mini kompo.

Sebagaimana dijelaskan Abdurrahman, ST, salah satu tokoh masyarakat yang memberikan dukungan atas terselenggaranya Nusilomba Japi tersebut, bahwa balapan sapi ini merupakan tradisi tahunan untuk melestarikan budaya.

“Apa lagi jika dikemas dengan melibatkan para stakeholder, dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah, nusilomba japi ini dapat menjadi agenda tahunan untuk menarik wisatawan dari dalam dan mancanegara datang berkunjung ke Sulawesi tengah,” kata Abdurrahman yang akrab dipanggil Umang.

“Hal itu sudah pasti di samping ikut menggerakan roda ekonomi masyarakat, PAD pun akan semakin bertambah,” imbuhnya.

Menurut Umang, karena selain menjadi ajang pertaruhan kualitas sapi, nilai jual sapi-sapi yang menjadi pemenang lomba juga meningkat. ●Redaksi/djat/saf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *