2025-05-24 14:34

Bahasa Daerah di Sulawesi Tengah Terancam Punah

Share

HARIAN PELITA — Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah DR Asrif, S.Pd, M.Hum menyebut bahasa daerah Kaili, Pamona, Banggai dan Bahasa Saluan diambang kepunahan.

Hal itu dikatakannya saat pembukaan Diseminasi Program Perlindungan Bahasa dan Sastra di Sulteng, bertempat di Hotel Best Western Plus Coco Palu, Jalan Basuki Rahmat, Kota Palu, Senin (8/5/2023) kemarin.

Dia mencontohkan, bahasa Kaili, banyak putra-putri Kaili tidak tahu bahasa Kaili. Berarti bahasa Kaili menuju punah akibat putra-putri Kaili sendiri.

Ia menyebutkan, tidak ada satu bahasa daerah di Sulawesi tengah statusnya aman, alias seluruh bahasa daerah kita sedang sakit.

“Suami/Istri Kaili, anak-anak tidak tahu bahasa Kaili, belajar bahasa Kaili seperti dosa,” cetusnya.

Olehnya kata dia, pertemuan kali ini bukan hanya membahas bahasa Kaili, tetapi bagaimana membahasa bahasa Pamona, Banggai dan bahasa Saluan.

“Empat bahasa ini merupakan bahasa cukup besar, tetapi berstatus hancur dan punah,” katanya.

Ia mengatakan , pasca pertemuan ini, pihaknya mengundang ratusan guru menjadi tenaga pembias tidak hanya di kota Palu.

“Tetapi hari ini juga dibuka Pamona, terus diikuti Banggai, dan Banggai kepulauan,” tuturnya.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi X DPR RI, Hj Sakinah Aljufri mendorong agar pemerintah segera membuat peraturan daerah mengenai program peningkatan bahasa daerah.

Hal ini agar pemerintah merasa berkewajiban untuk terus melaksanakan program peningkatan bahasa daerah.

“Jadi Balai Bahasa Indonesia tidak kewalahan sendiri,” ujar Sakinah Aljufri di tempat yang sama.

Hj. Sakinah pun menghimbau, untuk mengobati bahasa daerah yang sakit itu dari rumah, ibu-ibu gunakan bahasa itu tanpa beban agar anaknya merasa senang menggunakannya.

Ia menyebutkan Komisi X DPR RI sendiri terus mendukung, terutama program-program peningkatan sumber daya manusia, terlebih bahasa daerah. ●Red/jat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *