
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jaksel Gelar Pengawasan Pangan Jelang Lebaran 2024
HARIAN PELITA — Pemerintah Kota Jakarta Selatan gelar pengawasan pangan menjelang lebaran di Pasar Santa, Jalan Cipaku 1, Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/3/2024).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Selatan Mukhlisin mengatakan, selain melakukan pengawasan pangan, pihaknya bersama Sudin KPKP, PPKUKM, Kesehatan Jakarta Selatan dan BPOM, serta pemerintah setempat ini juga sekaligus melakukan pemantauan harga serta stok kebutuhan pokok pangan strategis menjelang lebaran.
“Untuk pengawasan pangan hari ini kita melakukan pengambilan sample pangan seperti, tahu, mie basah, makanan olahan lainnya, serta pangan perikanan,” ujarnya.
Mukhlisin menjelaskan, sample yang langsung diambil oleh BPOM Provinsi DKI Jakarta tersebut langsung dilakukan uji laboratorium dan hasilnya ditemukan beberapa pangan seperti, tahu, mie basah, dan pacar cina, mengandung formalin dan rhodamin B, serta untuk sample perikanan terbebas dari bahan campuran berbahaya.
“Untuk pedagangnya, Sudin terkait akan melakukan penelusuran asal usul makanan tersebut dan akan ditindak lebih lanjut,” ucapany.
Lanjut Mukhlisin, dalam pemantauan harga serta stok kebutuhan pokok pangan strategis menjelang lebaran di Pasar Santa didapati harga masih terbilang cukup stabil, dengan rata-rata daging ayam broiler dan sapi sejak awal Ramadan ada kenaikan sedikit sekitar 10-30 ribu, namun menjelang akhir Ramadan harga masih tetap atau tidak mengalamin kenaikan.
“Untuk beras yang selama ini digadang-gadang akan naik, ternyata dilapangan masih stabil kisaran 13,500 rupiah untuk yang standar dan premium 21 ribu,” jelasnya.
Mukhlisin berharap, setelah dilakukan pengawasan dan pemantauan harga dan stok pangan ini, membuat animo masyarakat dalam mendapatkan pangan sebagai kebutuhan sehari-hari semakin meningkat, sehingga roda perekonomian berjalan dengan baik.
“Pesan saya, masyarakat harus pintar memilih kebutuhan dan tidak usah panik buying disaat ada harga pangan yang terdengar naik,” imbuhnya.
Kepala BPOM DKI Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar menuturkan, pihaknya hari ini mengambil 20 sample makanan yang diduga mengandung bahan campuran berbahaya. Alhasil, dari pemeriksaan lab ditemukan lima jenis makan yang mengandung bahan berbahaya seperti formalin dan rhodamin B.
“Formalin atau penggunaan rhodamin B yang biasa digunakan sebagai pewarna tekstil itu, akan berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh, walaupun secara tidak langsung tapi akan berefek dikemudian hari, seperti pemicu terjadinya cancer,” katanya.
Ditambahkan Sofiyani, dirinya meminta kepada PD Pasar Jaya ataupun Sudin terkait untuk secara intensif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pedagang di wilayahnya. •Redaksi/Geng