2025-05-26 9:14

Kharis: Indonesia Laboratorium Antropologi Terbesar Dunia

Share

HARIANPLITA — Dr Abdul Kharis Almasyari (Wakil Ketua Komisi I DPR RI fraksi PKS) menghadiri Sarasehan Sejarah dan Budaya dengan tema Pengging untuk Indonesia, berlangsung di Padepokan Aji Tirto Wening Pengging, Boyolali pada Minggu (13/02/2022).

Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama FEBI UNS, Pusat Kajian Sejarah Lontar Nusantara dan Padepokan Aji Tirta Wening. Sarasehan Budaya ini menghadirkan narasumber Dr Kasori Mujahid (Direktur Pusat Kajian Sejarah Lontar Nusantara) dan Benny Hatmantoro (Kurator Senior Keris Surakarta).

Dihadiri puluhan undangan yang terdiri dari Tokoh Masyarakat Pengging, para pemerhati sejarah dan pecinta budaya Surakarta. Tampak hadir pula Sugeng Riyanto (wakil pimpinan DPRD kota Surakarta) dan DR Suparjito (Pegiat Komunitas Sutresna Tosan Aji “Nunggak Semi” Prof Djoko Suhardjanto Pengampu Padepokan Aji Tirta Wening yang juga Dekan FEBI UNS Surakarta.memberi sambutan budaya.

“Padepokan ini, terbuka untuk kegiatan budaya, karena ini merupakan komitmen kami guna mewujudkan Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan” ucap Djoko menutup sambutannya.Berperan sebagai Keynote Speaker, Abdul Kharis sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan semacam ini.

“Saya siap memfasilitasi jika kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan secara periodik”, ucapnya.

Kharis mengatakan bahwa Indonesia adalah laboratorium antropologi terbesar di dunia. “Dengan status sebagai negara kepulauan terluas di dunia, dihuni lebih dari 300 suku bangsa dan sekitar 64 ribuan lebih peninggalan purbakala di Indonesia, kalau anak bangsa tidak mau mempelajari dan mengkajinya, lama kelamaan kita akan kehilangan jati diri sebagai sebuah bangsa”, tandasnya.

Kharis melanjutkan bahwa kajian sejarah dan budaya semacam ini harus terus digalakkan untuk dapat melihat jejak-jejak sejarah dan peran tokoh dimasa lalu dalam membangun peradaban.

Sementara itu, Kasori Mudjahid dalam paparannya lebih menyoroti bagaimana peran Pengging dalam penyebaran Islam.

“Dalam sejarah penyebaran Islam di tanah Jawa, Pengging memiliki posisi tersendiri diantara yang lain yaitu peran sentral penyambung kerajaan Majapahit dan Mataram Islam”, papar Kasori. ●Red/Yadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *