KETIKA bicara soal cinta lagi-lagi bicara soal hati dan perasaan, perasaan yang memiliki dua sisi jika cintanya tepat pasti bahagia tapi sebaliknya jika cintanya bersandar kepada orang yang tidak tepat itu bukan cinta sebenarnya.

Coba perhatikan ketika seseorang memiliki cinta yang tepat hidupnya akan selalu sehat dan bahagia. Begitu dahsyat bukan kekuatan cinta itu, kenapa selalu sehat? Ya karena bahagia. Hati yang bahagia akan membuat diri kita selalu sehat karena ada kaitannya antara sehat dan hati yang bahagia. Pun sakit dengan pikiran.

Menurut Dr. Masaru Emoto yang dikutip dari bukunya yang berjudul “The Healing & Discovering the Power of The Water.” mengatakan bahwa sakit itu 90 persen dari pikiran. Senada dengan Dr. Masaru, National Health Resource Network mengungkapkan, 90 persen penyakit disebabkan stres yang rumit. Dan dalam jangka panjang, stres itu sangat terkait dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

Seseorang yang terlalu berpikir akan rentan dengan penyakit. Banyak ulasan tentang berbagai macam penyakit, misal asam lambung meningkat bukan karena telat atau salah makan tapi di sebabkan karena stres dan masih banyak contoh lainnya.

Benarkah pikiran bisa memengaruhi tubuh dan memicu penyakit fisik? Jawabannya iya. Nyatanya pikiran seseorang bisa menyebabkan munculnya gejala atau perubahan fisik pada tubuhnya. Gambaran sederhana dari kondisi ini adalah, saat seseorang merasa sangat takut dan tertekan, bisa jadi ia akan mengalami gejala berupa keringat dingin, detak jantung menjadi cepat, sakit kepala, sakit perut, hingga nyeri otot. Kondisi-kondisi tersebut yang kemudian disebut sebagai penyakit fisik akibat pikiran.

Kekuatan cinta

Saat kita dipertemukan dengan seseorang yang kita cintai dan cinta itu berbalas betapa bahagianya kita, difase seperti inilah kita akan terlihat awet muda, selalu fresh dan sehat, semakin cantik atau ganteng karena hati yang bahagia. Walaupun dalam hidup tidak akan selalu bahagia pasti akan beriringan ada suka dan duka.

Setiap manusia pasti dihadapkan dengan problematika kehidupan, tapi disaat kita mendapatkan dua-duanya dalam waktu yang bersamaan disatu sisi menghadapi masalah yang amat pelik dan sisi lain mendapatkan cinta dari orang yang kita cintai.

Dalam kondisi seperti inilah hati dan pikiran kita stabil kekuatan kita seimbang dalam menghadapi suatu permasalahan walaupun dihadapkan dengan masalah yang menguras pikiran tapi di sisi lain ada hati yang bahagia karena mendapatkan kasih sayang, perhatian dan penuh cinta dari orang yang kita cintai.

Sangat indah bukan rencana Allah itu, Allah Maha Tahu yang terbaik untuk hambaNya.
Allah sengaja datangkan seseorang untuk kamu kagumi lalu kamupun punya rasa padanya. Karena Allah tahu apa yang akan terjadi padamu di depan

Begitu pula saat seseorang terbaring sakit bahkan sudah dalam kondisi koma, banyak contoh diluaran sana, bisa siuman bahkan dinyatakan sembuh dari sakit ketika orang yang dia cintai datang dan memberikan rasa cintanya dengan tulus, ini bukan hanya terjadi di sinetron saja atau di dunia antah berantah tapi ini terjadi di dunia nyata.

Coba mulai sekarang kamu telaah dan perhatian betulkah cinta itu membahagiakan? Jika iya itulah cinta sesungguhnya
Jika penuh dengan kesedihan dan menderita itu bukanlah cinta tapi dusta.*****

Semoga menginspirasi

Penulis: Pimpinan Umum

Editor: Agatha