Pilu; Ketika Cinta Berkalang Dusta || Oleh Endah Sayani
NAPSU sesaat membawa kita tersesat, banyak dari kita yang mencinta tanpa dipikir karena fatamorgana terlihat begitu indah dan nyata padahal hanya napsu belaka tanpa logika hanya mengedepankan ego semata.
Seiring waktu berjalan, menjalani cinta buta yang terasa indah, hari demi hari dilalui bersama tanpa peduli apa yang akan terjadi dimasa akan datang. Indah, ya indah dan bahagia yang dirasa karena dimabuk asmara.
Saat engkau dihinggapi sebuah rasa
dan pastikan ia adalah cinta.
Jangan coba menghindar tanpa berita
Karena cinta bisa membawa luka bahkan derita.
Jika cinta dimulai dengan terpaksa
Niscaya engkau akan terkena akibat cinta yang berkalang dusta.
Seseorang yang kita sayang kini dimiliki orang, cinta yang diimpikan putus di tengah jalan. Mengapa menyinta andainya tak setia, tak usahlah bercinta jika hanya berpura-pura.
Tidakkah terpikirkan orang yang kau tinggalkan tersiksa sayu pilu, merayu-rayu ingin kembali dengan meratap sayu. Andainya ditakdirkan cintamu didustai pastinya kau mengerti sakitnya perpisahan, hanyalah ditemani sesalan.
Kebahagiaan yang dulu pernah ada
kini menjadi kepingan duka merobek jiwa yang lara, merambah dalam getirnya rasa.
Hati yang kecewa mencipta kesenjangan diantara dua rasa yang mencinta
terkikis dinding-dinding harapan
“Ketika ikrar janji tak lagi terikat pada rasa setia, hingga tajamnya dusta, tercipta luka
hati yang terasa begitu perih“
Untaian cinta yang dulu indah terpuja kini
tinggalah lamunan duka. Rasa yang dulu terasa indah dan bahagia kini jatuh berguguran dalam lingkar kehancuran
tinggallah air mata yang terurai dalam nestapa cinta.
Tahukah engkau, rasa sakit dan perih itu? Ketika orang yang kita sayangi berkhianat dan tak lagi peduli, mengapa kau tanam cinta dan rasa jika akhirnya untuk menyiksa dan menuangkan cuka dalam luka. Pengkhianatan itu menuai derita, terlebih bagi orang yang amat menyayangi kita dan itu akan memberatkan di Mahkamah’Nya.
Jangan pernah membangkitkan rasa cinta seseorang, jika engkau tak berniat untuk mencintainya kembali, jangan mendekati seseorang atas nama cinta jika engkau hanya untuk membuatnya menangis. Kesalahan mestinya tak boleh terulang, meski Dia Maha Memaafkan, karena kesalahan itu membuahkan luka.
“Sadarilah bahwa cinta bukan permainan dan bukan untuk dipermainkan, jika bermain-main dengan cinta, bersiaplah engkau akan menuai derita.”
Well,
Akan selalu ada hikmah di setiap peristiwa.
Untukmu yang terlukai semoga engkau akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.
Dan untuk kalian yang hanya memiliki cinta sesaat sadarlah bahwa Tuhan tidak tidur dan karma itu tidak pernah salah alamat.
Tidak ada kesalahan yang diampuni sekecil apapun, yang ada diperhitungkan.
Semoga menjadi inspirasi!
Editor: Agatha
Napsu menutup akal sehat๐๐๐