2025-09-05 21:49

Bermodalkan KTP dengan Ansuran Kecil Anda Bisa Punya Rumah Idaman

Share

HARIAN PELITA — Mencari hunian yang layak bagai mencari jodoh, naksir tapi belum tentu jadi milik. Apalagi saat ini ada pengembang nakal uang muka sudah lunas tapi hunian tak kunjung selesai.

Ada perumahan yang tak perlu uang muka, perumahan tersebut dikelola Koperumnas (Koperasi Perumahan Nasional), hanya dengan KTP dan niat serta mengangsur Rp50 ribu per hari bisa menghuni rumah tipe 36 dengan luas tanah 72 meter persegi.

Itu disampaikan CEO Koperumnas Diah Kusuma Putri Muda kepada para wartawan di Jakarta, Senin (12/6/2023).

Dikatakan kenapa dirinya nekad menjual properti tanpa uang muka (dana pertama), karena ia mempelajari para pencari hunian yang kesulitan memenuhi DP guna memiliki rumah impian.

“Kami berusaha membantu kaum marginal memiliki rumah dengan cara yang muda, hanya dengan KTP dan nafas bisa punya rumah. Kayaknya baru kita yang menawarkan itu. Dan kita sudah survei ke masyarakat soal angsuran Rp50 ribu perhari, mereka tidak keberatan,” tandas CEO punya pengalaman pahit, diusir dari rumahnya karena telat mengangsur cicilan.

Karena pengalaman pahitnya itu, selaku CEO Koperumnas meniadakan batas waktu cicilan yang harus diangsur. Andaikata, perhari Rp50 ribu artinya sebulan Rp1,5 juta bila tak memenuhi cicilan yang semestinya penghuni tidak dikenakan denda.

Namun jika selama setahun penghuni belum juga mengangsur ada kesepakatan rumah telah dihuni dijual. Hasil penjualan akan dibagi, penghuni akan menerima sejumlah uang yang sudah ia setorkan dan sisanya untuk Koperumnas.

Perumahan Koperumnas tersebar di beberapa wilayah, seperti Bogor, Bandung, Bekasi, Tigaraksa, Tanjung Pinang, Palangka Raya, dan Balikpapan. Dan rumah yang ditawarkan hanya satu tipe yaitu tipe 36, rumah dengan 2 kamar tidur, 1 kamar mandi.

Meski perumahan ini diperuntukan untuk kaum marginal namun disain rumah tetap dilengkapi carport.

Uniknya, bangunannya anti gempa dan dibangun secara bertahap tidak serta merta langsung berbentuk hunian tapi disesuaikan dengan dana yang diserahkan calon penghuni.

Mereka yang tak mengerti menilai bahwa perumahan itu mangkrak pembangunnya padahal tidak. Karena pengembang membangun secara bertahap.

Selama 5 tahun Koperumnas menawarkan model kepemilikan hunian seperti itu, 3.000 unit sudah terjual, dan diisi berbagai kalangan masyarakat mulai dari pengayuh becak hingga manager minimarket waralaba yang banyak kita jumpai dimana-mana.

Bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah hunian tapi syaratnya segudang, mungkin tawaran ‘tante bestie’ bisa jadi harapan. Hanya dengan KTP, niat punya rumah, dan mencicil Rp 50 ribu perhari selama 3 tahun, tahun ke-4 atau ke-5 rumah siap dihuni. ●Redaksi/Satria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *