PT Pamapersada Jelaskan Sistem Keselamatan Diarea Pertambangan
HARIAN PELITA — PT Pamapersada Nusantara adalah perusahaan bergerak dalam bisnis “Mining & Earthmoving Contractor”.
Herjadi Budiman SHE Division Head menyampaikan bahwa PT Pamapersada Nusantara berawali dari divisi rental PT United Tracktor Tbk hingga pada tahun 1993 PAMA berdiri sendiri.
PT Pamapersada Nusantara memiliki 15 Area Operasi Coal Mining dan 2 Area Operasi Gold Mining. Area Operasi tersebut ditopang oleh 1 Kantor Pusat dan 3 Kantor Pembantu. Menurutnya, PAMA saat ini memiliki 30. 251 orang karyawan termasuk dengan mitra kerja dan subkontraktor.
“Sebagai kontraktor pertambangan, PAMA masih fokus pada pertambangan batubara. Namun, untuk meningkatkan fleksibilitas bisnis, PAMA terus mencari peluang diversifikasi bisnis untuk mengurangi ketergantungan pada batubara termal,” ujar Herjadi Budiman SHE Division Head PT Pamapersada Nusantara, Jumat (24/2/2023).
Herjadi didampingi Abdul Nasir HCL Division Head serta TH. Puguh Sasetyo SRGS Division Head PT Pamapersada Nusantara mengatakan diversifikasi bisnis PAMA diarahkan pada ekstraksi cooking coal dan mineral lainnya seperti emas, nikel dan tembaga, serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
Saat ini, PAMA melayani produsen batu bara utama di Indonesia, seperti PT Anugerah Bara Kaltim, PT Arutmin Indonesia, PT Asmin Bara Bronang, PT Berau Coal, PT Bukit Asam, PT Bharinto Ekatama, PT Indominco Mandiri, PT Jembayan Muarabara, PT Kideco Jaya Agung, PT Kaltim Prima Coal, PT Khotai Makmur Insan Abadi, PT Suprabari Mapannindo Mineral dan PT Trubaindo Coal Mining.
PAMA secara konsisten pengelola aspek ESG, menerapkan praktik penambangan yang baik dan menjunjung tinggi keunggulan operasional, mempertahankan pertumbuhan dengan meraih target secara selektif dan mengelola belanja modal secara efisien.
“Menghadapi fluktuasi komoditas global, PAMA berfokus pada pencapaian operational excellence melalui beberapa inisiatif. Peningkatan akurasi desain tambang dan peningkatan efisiensi biaya melalui program optimalisasi sumber daya dan juga digitalisasi di setiap area kerja serta implementasi big data,” jelas Herjadi.
Perlu diketahui, PT Pamapersada Nusantara sebagai kontraktor pertambangan terbesar saat ini beroperasi di 16 Distrik yang disupport oleh 2 support office dan 1 head office. Dalam operasinya tentu dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi aspek pengelolaan keselamatan pertambangan.
Sebagaimana diketahui bahwa operasional tambang merupakan aktivitas beresiko tinggi. Tentunya risiko ini harus dikelola dengan mengendalikan risiko yang tepat.
*Digitalisasi Keselamatan Kerja
Sebagai dasar dalam membentuk budaya keselamatan pertambangan karyawan PT Pamapersada Nusantara menetapkan keyakinan mengenai keselamatan (safety beliefs) dan menetapkan pedoman bekerja aman dan selamat atau dikenal dengan 6PAS.
PT Pamapersada Nusantara telah memiliki Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan yaitu PAMA SHE Management System. Di mana sistem yang dimiliki oleh Pama berdasarkan pada:
1. Manual PSMS.
2. Kepdirjen Minerba No. 185 Tahun 2018 tentang SMKP.
3. ISO 45001: 2018.
4. AGC bidang pertambangan (Astra Internasional).
5. SDG’s Goals (aspirasi ESG terkait OHS).
Herjadi menegaskan sebagai bagian dari implementasi Sistem Manajemen Keselamatan, Presiden Direktur PT Pamapersada Nusantara sebagai pimpinan tertinggi telah menetapkan Kebijakan Keselamatan Pertambangan yang dijadikan pedoman bagi seluruh karyawan.
Dengan tujuan untuk ” Mewujudkan perusahaan dengan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Keselamatan Operasi (KO), serta ramah terhadap Lingkungan Hidup dan Energi sehingga tercipta kegiatan operasional yang aman, efisien dan produktif”.
Tolak ukur yang digunakan untuk menilai perilaku aman dan selamat, adalah menilai ke-SADAR-an, ke-PATUH-an, dan ke-PEDULI-an karyawan terhadap prosedur serta aturan keselamatan perusahaan.
Pada era revolusi industry 4.0 yang berbasis teknologi digital telah menciptakan peluang-peluang baru dalam berbagai bidang.
“Perubahan pola kerja, otomatisasi, artificial intelligence, internet of thinks dan perubahan-perubahan lainnya akan membawa perubahan dalam bidang keselamatan pertambangan,” ungkapnya.
Untuk mewujudkan budaya keselamatan yang unggul, PT Pamapersada Nusantara melakukan digitalisasi dan pemanfaatan teknologi. Saat ini beberapa teknologi yang digunakan di PAMA diantaranya teknologi yang mendukung produktifitas dan SHE.
Aplikasi dan teknologi yang berkaitan dengan SHE diantaranya: 1. Fit to work prediction, 2. Camera supervision, 3. Mobile inspection, 4. GPS, radar & proximity technology.
Dengan program optimalisasi pemanfaatan teknologi digitalisasi yang dibangun untuk meningkatkan perilaku SADAR, PATUH, PEDULI membantu penguatan implementasi behavior based safety (BBS) di area kerja PT Pamapersada Nusantara, di mana dari hasil pengukuran didapatkan tingkat budaya K3 berada pada level proaktif (Level 4) dengan 6PAS index 92%.
” Hal ini ditunjukkan juga dengan membaiknya kinerja Keselamatan Pertambangan PAMA dalam 3 tahun terakhir dimana frekuensi cidera (LTIFR) PAMA menunjukkan tren menurun dari 0.09 di Tahun 2020 menjadi 0.036 di Tahun 2022 yang memberikan indikasi keberhasilan program yang dijalankan,” ujar Herjadi. ●Red/Didi Wijayanto