2023-07-07 8:22

1 Ramadhan Jatuh Hari Minggu 3 April 2022

Share

HARIAN PELITA — Kementerian Agama RI menetapkan awal bulan puasa 1 Ramadan 1443 H dimulai pada hari Minggu tanggal 3 April 2022.

Itu disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas usai berlangsungnya sidang isbat, Jumat (1/4/2022) di Gedung Kemenag, Jakarta untuk mengumumkan hasil pemantauan hilal di 101 titik lokasi yang tersebar di 34 provinsi di seluruh wilayah Indonesia.

“Secara mufakat bahwa 1 Ramadan 1443 Hijriyah jatuh pada hari Ahad, 3 April 2022,” kata Menag Yaqut melalui konferensi pers penetapan sidang Isbat, Jumat (1/4/2022) petang.

Menag menerangkan, dari 101 titik pemantauan, tidak ada satupun yang melihat hilal. Berdasarkan laporan tim perukyat hilal, Yaqut menyebut bahwa posisi hilal sudah di atas ufuk tapi belum memenuhi ketentuan MABIMS baru. Yaitu, tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.

Yaqut memaparkan bahwa dalam sidang isbat Kementerian agama selalu menggunakan dua metode. Ia menyebut dua mentode ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain. Metode dimaksud adalah metode hisab atau dengan cara perhitungan. Adapun metode kedua yaitu metode rukyat atau melihat langsung hilal.

“Kedua metode ini bukan dua metode yang diperhadapkan atau dipertentangkan. Kedua metode ini adalah dua metode yang saling melengkapi satu dengan yang  lain, karena keduanya sama pentingnya,” ujar Yaqut.

Sebelumnya, anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag, Profesor H. Thomas Djamaluddin telah memperkirakan 1 Ramadan jatuh pada Minggu (3/4/2022).

Dalam paparannya, Thomas Djamaluddin mengungkapkan, secara astronomis, posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib 1 April 2022 masih berada di bawah kriteria baru MABIMS ditetapkan pada 2021, sehingga kemungkinan tidak dapat teramati.

Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Sementara menurut Thomas Djamaluddin, pada saat Magrib 1 April 2022, posisi bulan di Indonesia tingginya kurang dari 2 derajat dan elongasinya sekitar 3 derajat.

“Di Indonesia, posisi hilal awal Ramadan 1443 H terlalu rendah sehingga hilal yang sangat tipis tidak mungkin mengalahkan cahaya syafak (senja), sehingga  kemungkinan tidak terlihat,” ungkap Thomas seperti dikutip laman resmi Kemenag RI, Jumat (1/4/2022). ●Redaksi/01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *