
DKM Masjid Kementan Galang Dana untuk Palestina
HARIAN PELITA —- Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul Iman di Komplek Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) bersama KJMNI melakukan penggalangan dana korban kejahatan Israel di Palestina.
Aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas dan empati baik atas nama kemanusiaan sekaligus atas nama persaudaraan sesama muslim.
“Saya mengajak saudara kaum muslimin untuk terlibat dalam penggalangan dana ini. Ulurkan tangan kita untuk anak-anak dan bayi bayi yang butuh perhatian sekaligus makanan. Kita bantu mereka agar Palestina kembali pulih,” kata Wiwit Sawiji salah satu pengurus DKM Kementan, Jumat (3/11/2023).
Wiwit mengatakan, semua bantuan yang terkumpul akan segera disalurkan melalui organisasi kemanusian yang biasa menangani korban kemanusiaan di Palestina. Semua kebutuhan, kata dia, nantinya akan diprioritaskan pada kebutuhan pangan dan perlengkapan sehari-hari yang sangat mendesak.
“Mereka tak berdosa pak, Kasihan sekali miris melihat kekejaman Israel. Tolong pak kalau yang punya rejeki sisihkan, salurkan melalui organisasi kemanusiaan,” tandasnya.
Adapun dalam penggalangan ini, DKM Kementan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp32.655.000 dalam satu hari. Semua dana tersebut langsung dikirim melalui perwakilan Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP).
Diketahui, memasuki hari ke-28 serangan Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat (West bank) mengalami intensitas tinggi. Pecahnya konflik antara Israel dan kelompok Hamas dari Palestina bahkan juga telah melebar ke negara-negara sekitar.
Jumlah korban tewas di kalangan warga Palestina yang tewas akibat serangan genosida ini telah melampaui 9.000 sejak awal konflik Israel-Hamas. Data ini disampaikan Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza per Kamis malam.
Juru bicara kementerian Ashraf al-Qedra mengatakan pada konferensi pers bahwa jumlah korban tewas meningkat menjadi 9.061, termasuk 3.760 anak-anak dan 2.326 perempuan. Sementara jumlah korban luka melampaui 32.000 orang.
Dia mengatakan pasukan Israel melakukan 15 serangan dalam 24 jam terakhir sementara menewaskan 256 orang dan melukai ratusan lainnya. Di sisi lain, 135 warga Palestina kini telah terbunuh di Tepi Barat sejak 7 Oktober.
Sebanyak 37 orang jurnalis juga dilaporkan tewas selama meliput perang Israel. Sebanyak 32 dari Palestina, empat jurnalis Israel dan satu jurnalis Lebanon.
Sebagaimana yang disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, Indonesia terus mengedepankan penghindaran pembunuhan pada warga sipil. Dia juga meminta agar bantuan kemanusiaan dapat diizinkan masuk ke Gaza dengan mudah dan cepat. Hal itu disampaikan Menlu dalam Sidang Majelis Umum PBB tentang Palestina, Kamis (26/10).
“Saya berdiri di hadapan Majelis Umum PBB tentang Palestina (26/10), tidak hanya sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, tetapi juga sebagai seorang perempuan, seorang ibu, seorang nenek. dan untuk membela keadilan dan kemanusiaan,” ungkapnya. •Redaksi/Dw