Gagasan Segar dan Kekinian, Terapkan Polmas Kawasan Pendidikan di Lingkungan Kampus
HARIAN PELITA — Pemolisian Masyarakat (Polmas) Kawasan Pendidikan di Daerah Istimewa Jogjakarta merupakan gagasan segar yang patut dieksplor lebih jauh dalam menyikapi era digital yang notabene era regenerasi digital, era anak-anak muda.
Tentu democratic policyng dalam ranah maya–selama ini lebih banyak dikembangkan di ranah nyata memerlukan upaya lebih spesifik.
Pendapat itu diungkapkan Praktisi Komunikasi dan Dosen UIBagus Sudharmanto MSi, Minggu (30/06/2024) setelah melihat forum kemitraan UGM Peduli menjadi pelopor kegiatan Polmas Kawasan pendidikan atau kampus dan sekolah.
Pilihan polmas kawasan pendidikan, saya kira tepat sekali. Karena dari kampus dan sekolah yang identik dengan intelektualitas itu, gagasan polmas ini diharapkan semakin menyeruak di ruang digital, sehingga bisa mengedukasi masyarakat maya.
Betapapaun masa depan kesejahteraan digital bergantung pada generasi digital itu sendiri. Maka kampus bisa menjadi pilar ideal untuk mengembangkan polmas digital.
Sebab ruang maya medsos misalnya, sebagai ruang publik, merupakan ruang bertemunya berbagai strata dan kelas masyarakat yg bisa menciptakan mis informasi dan disinformasi.
Perlu diketahui, gagasan Pemolisian Masyarakat (Polmas) Kawasan Pendidikan merupakan karya inovasi Pelatihan Kepemimpinan Tingkat I angkatan 59 LAN RI yang melatar belakangi banyaknya korban akibat medsos dan kejahatan online.
Diantaranya, korban penipuan online, perjudian online, pinjaman online ilegal, dan online online lainnya yang merenggut baik itu masyarakat sipil, ASN, TNI maupun Polri.
Program ini merupakan terobosan yang diakselerasi melalui program pelatihan kepemimpinan nasional tingkat 1 LAN RI dan Polri menyikapi transformasi digital yang sudah menjadi fasilitas belajar mengajar, banyaknya kejahatan online, jangan sampai pemanfaatan tranformasi digital yang salah di kawasan pendidikan.
Disini bagaimana menjadikan kawasan pendidikan mampu menjaga lingkungannya agar terasa aman dan nyaman. Segala persoalan masyarakat yang muncul dalam kawasan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan, memberi motivasi, solusi dan saling menasehati untuk mencari pemecahan masalah yang ada.
Kegiatan positif yang ditumbuhkan oleh generasi mahasiswa UGM peduli, diawali dengan bersih danau, pelepasan ikan,art theraphy, jagongan dengan Kapolda DIY dengan tema membaca kembali budaya dan peradaban menghadapi perubahan sosial dalam transformasi digital, dan melakukan Bakti Sosial di area Kampus.
Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan bersama forum UGM peduli, Jumat (28/06/2024) secara simbolis melepas ikan di danau Wisdom Park.
“Konsep dari Polmas Kawasan pendidikan, bukan untuk menjadikan Polri, namun masyarakat mampu menjadi polisi untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya,” kata Kapolda.
Langkah Polmas Kawasan pendidikan, melakukan langkah premtif dan pencegahan agar tidak sampai terjadi konflik yang lebih luas sekaligus mencari solusinya.
Polisi membangun budaya tertib merupakan edukasi. Konteks ini nguwongke manusia sebagai manusia sehingga terwujud rasa aman dan damai. kehadiran polisi apabila terpaksa harus menegakan hukum untuk menyelesaikan konflik secara beradab. ●Redaksi/Rls