2024-05-05 2:26

Alumni SMAK Tunas Harapan Bogor Gelar Reuni ‘Throw Back 94’

Share

HARIAN PELITA — Setelah 29 tahun berpisah lalu menyibukkan diri dengan karier, profesi dan mengembangkan usaha masing-masing, pada akhirnya para alumni siswa SMAK Tunas Harapan (TH) angkatan 1994 mengadakan reuni yang memorable pada Sabtu (17/6) lalu.

Reuni yang bertemakan ‘Throw Back 94’ kembali menyatukan para insan keluarga besar TH untuk membangun jalinan tali kasih sekaligus bernostalgia dengan teman-teman seangkatan, mantan guru bahkan dengan mantan Kepala Sekolah saat itu Bapak Ignatius Ngatur Keliat.

Perhelatan reuni alumni angkatan 1994 tersebut disambut baik oleh Kepala Sekolah SMAK Tunas Harapan saat ini Ibu Mariana Sibuea.

Beliau mengapresiasi kekompakan dan solidaritas para lulusan meskipun sudah hampir tiga dekade terpisah oleh jarak dan kesibukan masing-masing. Dirinya mengakui sebagai lulusan sekolah yang terkenal dengan kedisiplinan tersebut, Ibu Mariana merasa terharu dan bangga atas kebersamaan yang langgeng diantara alumni.

Dalam acara reuni yang Dikoordinatori oleh Tedy Sumarsono menggelar pentas musik dimana para mantan guru ikut berpartisipasi menyumbangkan lagu.

Diantaranya para mantan guru yang tampil di pentas yaitu Ibu Yudi Iswantari, Ibu Erry Widiowati dan Ibu Hetty Triwandhi.

Bagi sebagian alumni suara mereka terdengar merdu sekaligus mengingatkan suara tegas dan gahar sewaktu mengajar pada masa lalu.

“Reuni kali ini jauh lebih meriah dibandingkan reuni 10 tahun (2013), pokoknya seru selain ada nyanyi-nyanyi, kita juga membagikan banyak door prize,” kata Tedy yang saat menjadi Apatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintahan Kota Bogor kepada Harian Pelita.

Selain dihadiri mantan Kepala Sekolah dan mantan para guru yang bernyanyi juga hadir Bapak Endang Maulani guru bahasa Jerman yang ramah dan humoris, Ibu Nina Amoy Handayani guru bahasa Inggris yang penyabar dan baik hati, serta Ibu Agustin N.W sebagai guru Bimbingan Penyuluhan (BP) yang selalu perhatian dan menjadi pengawas yang cermat pada saat siswa melakukan absensi sistem ‘check clock’.

Para alumni berdatangan tidak saja dari Kota Bogor tapi dari berbagai daerah lain dengan profesi yang beragam diantaranya pengusaha, pedagang, ASN, pendidik seperti guru dan dosen serta kehadiran para ibu rumah tangga yang pastinya punya peran penting dan strategis di dalam membangun pendidikan keluarga yang ujungnya melahirkan tunas-tunas baru yang penuh harapan sebagaimana visi sekolah Tunas Harapan. ●Red/Metha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *