Rinso dan Anteraja Ajak Masyarakat Jadi #GenerasiPilahplastik Ciptakan Lingkungan Bersih dan Lestari
HARIAN PELITA — Masalah sampah, khususnya sampah plastik masih menjadi pekerjaan rumah bersama untuk diatasi. Saat ini 4,8 juta ton per tahun sampah plastik tidak terkelola dengan baik, seperti dibakar di ruang terbuka (48%), tidak dikelola secara layak di tempat pembuangan sampah resmi (13%) dan sisanya mencemari saluran air dan laut (9%).
Untuk itu Rinso, brand dari PT Unilever Indonesia, Tbk menggandeng Anteraja untuk menyebarluaskan ajakan bagi masyarakat guna menjadi #GenerasiPilahPlastik; generasi lebih peduli lingkungan dan bijak menangani kemasan yang mereka gunakan, terutama kemasan plastik.
Head of Fabric Care Unilever Indonesia Erfan Hidayat menerangkan, sebagai brand yang telah menjadi bagian dari keluarga Indonesia selama puluhan tahun, Rinso memiliki purpose atau tujuan mulia untuk membantu orang tua agar anak-anak dapat bermain di luar ruangan tanpa takut kotor.
Namun permasalahan sampah, khususnya sampah plastik, kerap kali membuat alam tempat bermain anak menjadi tidak nyaman. Untuk itu, sejalan dengan salah satu strategi ‘The Unilever Compass’ yaitu membangun planet lebih lestari.
Rinso terus mengajak masyarakat menjaga alam Indonesia agar bersih dan tidak tercemari sampah sekaligus mendorong para orang tua agar mengedukasi anak sedari dini untuk berbuat kebaikan tanpa takut kotor.
Seiring jumlah sampah nasional yang terus meningkat (68,5 juta ton per 2021), Pemerintah menetapkan target kapasitas pengelolaan sampah 100% hingga 2025 melalui sejumlah langkah strategis, seperti: (1) mengurangi sampah plastik yang terbuang ke laut hingga 70%, (2) Menurunkan indeks ketidak pedulian terhadap persoalan sampah, (3) Meningkatkan kesadaran masyarakat memilah sampah hingga 50%, dan (4) Meningkatkan recycling rate menjadi 50%.
Head of Communication and Engagement Waste4Change Hana Nur Auliana berkomentar, Indonesia masih dalam tahap membangun sistem ataupun teknologi persampahan yang ideal, hingga saat ini penanganan sampah masih menggunakan cara konvensional yaitu kumpul-angkut-buang dengan kondisi sampah tercampur. ●Red/R10