
VOC Dikasih Hati Malah Ngelunjak
HARIAN PELITA — Perang antara Belanda melawan Spanyol selama 80 tahun (1568-1648) membuat Belanda rugi besar. Untuk menutupi biaya perang dengan Spanyol, dicarilah negeri jajahan. Pilihan itu jatuh pada suatu wilayah bernama Nusantara.
Belanda datang pertama kali ke Nusantara pada tahun 1596, di bawah pimpinan Cornelis de Houtman, dan berhasil mendarat di Pelabuhan Banten. Namun kedatangan Belanda diusir penduduk pesisir Banten karena kerap berbuat onar.
Belanda datang lagi ke Nusantara dipimpin Jacob van Heck pada tahun 1598.
Pada tanggal 20 Maret tahun 1602, Belanda mendirikan kongsi dagang bernama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie).
Sebelum mendirikan kekuasaan di Batavia, Gubernur Jenderal VOC yang pertama, Pieter Both (1610-1614) menjadikan Ambon sebagai pusat kekuasaan. Usai Pieter Both, tampuk jabatan Gubernur Jenderal kemudian dipegang Gerard Reynts 1614-1615, kemudian dijabat Laurens Reael 1615-1619
Namun, di masa Jan Pieterszoon Coen (1619-1623), kekuasaan mereka dipindah ke Jayakarta seiring kedatangan mereka pada 30 Mei 1619.
Saat kekuasaan VOC masih di Ambon, sebenarnya mereka membuka kantor perwakilan dagang di Jayakarta pada tahun 1611. Mereka mendapat izin dari Kesultanan Banten untuk membangun satu rumah kayu dengan fondasi batu. Kemudian mereka menyewa lahan sekitar 1,5 hektare di dekat muara di tepi bagian timur Sungai Ciliwung, yang menjadi kompleks perkantoran, gudang dan tempat tinggal orang Belanda, dan bangunan utamanya dinamakan Nassau Huis.
Ketika Jan Pieterszoon Coen berkuasa, dia mendirikan lagi bangunan serupa Nassau Huis yang dinamakan Mauritius Huis, dan membangun tembok batu yang tinggi, di mana ditempatkan beberapa meriam. Tak lama kemudian, ia membangun lagi tembok setinggi 7 meter yang mengelilingi areal yang mereka sewa, sehingga kini benar-benar merupakan satu benteng yang kokoh, dan mulai mempersiapkan untuk menguasai Jayakarta.
Dari basis benteng di dalam kota ini, pada 30 Mei 1619 Belanda menyerang Jayakarta dan membakar keraton serta hampir seluruh permukiman penduduk.
Pada 4 Maret 1621, pemerintah Stad Batavia (Kota Batavia) dibentuk. Jayakarta dibumiratakan dan dibangun benteng yang bagian depannya digali parit. Di bagian belakang dibangun gudang juga dikelilingi parit, pagar besi dan tiang-tiang yang kuat.
Selama 8 tahun kota Batavia sudah meluas tiga kali lipat. Pembangunannya selesai pada tahun 1650. Kota Batavia sebenarnya terletak di selatan kastil yang juga dikelilingi oleh tembok-tembok dan dipotong-potong oleh banyak parit. Ini untuk melindungi mereka dari serangan musuh dan hewan buas.
Pada 1 April 1905 nama Stad Batavia diubah menjadi Gemeente Batavia. Pada 8 Januari 1935 nama kota ini diubah lagi menjadi Stad Gemeente Batavia. Ratusan tahun Belanda mempertahankan kota itu, pada tahun 1942 akhirnya Kota Batavia jatuh ke tangan Jepang dan kemudian oleh Jepang diganti namanya menjadi Jakarta. ●Red/Bang Dun