Menkes Beberkan Empat Strategi Pemerintah Hadapi Varian Omicron
HARIAN PELITA — Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pemerintah menerapkan empat strategi dalam menangani varian Omicron.
“Kementerian Kesehatan konsisten melakukan empat strategi untuk menangani pandemi COVID-19 termasuk Omicron. Pertama adalah protokol kesehatan atau 3M, kedua adalah surveilans atau 3T atau isolasi, ketiga adalah vaksinasi, yang keempat adalah terapeutik atau perawatan,” ujarnya dalam keterangan pers terkait Perkembangan Penanganan COVID-19 dan Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (27/12/2021) secara virtual.
Menkes menekankan pentingnya disiplin dalam penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) untuk menekan penularan virus COVID-19.
Menkes juga mengimbau masyarakat untuk terus disiplin dalam menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
“Saya lihat banyak rakyat kita yang masuk mal atau masuk restoran-restoran suka lupa pakai (aplikasi PeduliLindungi). Adalah kewajiban petugas untuk mengingatkan. Kenapa? Karena ini membantu kita untuk menyaring kalau misalnya ada orang yang berpotensi menular tapi tidak disiplin masih jalan-jalan,” ujarnya.
Selain itu, Budi juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak esensial ke luar negeri mengingat tingginya penyebaran kasus Omicron global.
“Tidak usah pergi ke luar negeri kalau tidak sangat urgent karena sekarang sumber penyakitnya ada di sana dan semua orang yang kembali kita lihat banyak yang terkena. Jadi lindungilah diri kita, jangan ke luar negeri,” ucapnya.
Budi mengungkapkan bahwa 98 persen kasus Omicron di Indonesia terjadi pada pelaku perjalanan internasional. Oleh karena itu, pemerintah akan memperketat karantina pelaku perjalanan tersebut.
“Kita harus melindungi 270 juta rakyat kita yang sekarang sudah kondisinya baik. Jadi tolong dipahami bahwa proses karantina kedatangan luar negeri untuk warga negara Indonesia akan kita perketat,” tegasnya.
Beberapa tempat karantina terpusat yang disiapkan pemerintah antara lain di Jakarta, Surabaya, Batam, dan Entikong terutama untuk mengantisipasi kepulangan para pekerja migran Indonesia (PMI). ●Red/Esa