HARIAN PELITA — Berita terkini menyebutkan, Kapolda Jawa Timur, Irjen Teddy Minahasa ditangkap Propam karena menjual 5 kg sabu.

Sabu disebut berasal dari barang bukti itu, dijual Teddy kepada seorang wanita pemilik diskotik di Jakarta.

Dari pengakuan si wanita itulah diketahui, bahwa dia membeli dari Teddy Minahasa.

Selain sebagai penjual sabu, Teddy Minahasa juga sebagai pengguna Narkoba.

Sejumlah pihak mendesak agar kasus ini diusut secara tuntas. Sebab patut dipertanyakan, kenapa barang bukti hasil tangkapan , berada ditangan Kapolda.

Harusnya barang bukti narkotika itu ada pihak lain bertugas untuk menympannya, tetapi bukan Kapolda selaku pimpinan.

Si wanita bernama Linda ini adalah bandar narkoba. Banyak yang menduga, kejadian ini sudah sering terjadi, tetapi baru kali ini Teddy ditangkap.

Terkait kasus ini, Kapolri perintahkan Kapolda Metro Jaya untuk mengembangkan dan Menindaklanjutipidana kasus Teddy.

Saat ini Teddy Minahasa ditempatkan ditempat khusus.

Sementara itu mantan Kabareskrim Susno Duadji dalam sebuah wawancara dengan TVONE sore ini mengatakan, Kapolri tidak jeli dalam melantik Teddy Minahasa sebagai Kapolda. Sebab kata Susno, Teddy sudah empat kali di promosikan jadi Kapolda, seperti tidak ada yang lain.

Mestinya ujar Susno,Kapolri harus melihat dulu, kalau sudah berkali-kali jadi Kapolda, ya carilah anggota yang lain yang memiliki prestasi.

Presiden Jokowi juga meminta Kapolri menindak secara anggota yang merusak citra Polri. ●Red/Zul/Bri