2024-10-02 11:26

Keluarga Yudha Arfandi Buka Suara Soal Motif Kematian Dante

Share

HARIAN PELITA — Keluarga terdakwa Yudha Arfandi menegaskan tidak ada motif pembunuhan di kasus meninggalnya almarhum Dante (6) di kolam renang Taman Tirta Mas, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Kini perkara itu telah memasuki agenda tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim).

Dante ditemukan meninggal dunia setelah berlatih renang bersama Yudha Arfandi. Setelah mendengar tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Budi Akhmad ayah Yudha Arfandi mengungkapkan motif pembunuhan sengaja dibuat-buat terhadap putranya.

Seolah-olah, kata dia, putranya sakit hati karena hubungan Yudha Arfandi dan Tamara Tyasmara tidak disetujui oleh orang dari Tamara. Isu tersebut ketika itu langsung ditepis Budi sebagai ayah dari Yudha.

“Baik mungkin kesekian kalinya saya sekali lagi tidak akan mau mendahului yang kuasa dan majelis hakim yang sedang mengadili perkara itu. Sekarang kan ini masuk ke tuntutan, jadi kalau soal motif itu nggak ada motifnya, tidak ada motif. Dibuat-buat motifnya seolah-olah ini, jangan dipelintir loh entar dipotong-potong lagi,” ujar Budi, Rabu (2/10/2024).

Ia mengatakan, motif pembunuhan memang sengaja telah dibuat sejak jauh-jauh hari dalam kasus tewasnya Dante untuk menjerat putranya, Yudha Arfandi. Selain itu, isu-isu mengenai kematian Dante dari awal telah beredar di pemberitaan.

Budi juga menyampaikan bahwa putranya tidak ada (means rea) niat membunuh seperti yang tersiar. Menurutnya tidak ada motif pembunuhan dalam perkara ini. JPU dianggap sengaja menjerat Yudha Arfandi dengan Pasal 340.

Sebab, sebelum tewasnya Dante justru ibunya Tamara Tyasmara menitipkan putranya kepada Yudha untuk berenang bersama di Pondok Kelapa. Kala itu, Tamara juga melengkapi putranya Dante dengan pakaian renang yang dikemas kedalam tas ransel termasuk kacamata renang.

“Jadi nggak ada (motif) udah-lah maksudnya berikanlah fakta-fakta yang ada dipersidangan dan hasil persidangan bukan kata orang. Kita melihat, kita mendengar baru bisa kita ungkap ke masyarakat supaya berita nggak simpang siur,” jelas Budi.

Sebelum Dante meninggal dunia, Yudha Arfandi pun sempat sibuk mencari pertolongan untuk menyelamatkan nyawa Dante. Budi mengatakan, putranya sempat mengawal perjalanan kerumah sakit serta membuka jalan kendaraan yang membawa Dante.

Dia menceritakan karena paniknya Yudha membawa Dante kerumah sakit justru Yudha lupa putrinya tertinggal di kolam renang ketika itu. Namun, putrinya Yudha pun sempat dijemput oleh supir pribadinya di lokasi kolam renang.

“Ini sebenarnya dari awal-awal tadi ini meninggal Dante anak saya (Yudha) berusaha menyelamatkan Dante sampai-sampai dia (Yudha) lupa anaknya (putrinya) ada di kolam renang. Lupa dia saking paniknya untuk menyelamatkan nyawanya Dante,” sambungnya.

Melihat upaya Yudha Arfandi ketika berusaha mencari pertolongan terhadap Dante menurutnya Yudha tidak memiliki niat sedikitpun untuk membunuh. Sebelumnya, Dante dinyatakan meninggal dunia setelah berlatih renang.

Selain itu, Tamara Tyasmara juga tidak yakin bahwa putranya Dante meninggal dunia karena dibunuh oleh mantan kekasihnya Yudha Arfandi. Keterangan ini disampaikan langsung oleh ayah Yudha Arfandi.

Seiring waktu berjalan, dikatakan Budi, kasus kematian Dante mulai mencuat ke publik setelah Angger Dimas mengancam dan akan melaporkan Tamara Tyasmara ke polisi. Ancaman tersebut karena Tamara diduga mengkonsumsi narkoba. Angger Dimas merupakan mantan suami Tyasmara yang juga ayah dari almarhum Dante.

“Kasus ini mulai ramai saya ngomong jujur ya, sejak mantan suaminya Tamara yakni Angger Dimas itu mengancam akan melaporkan Tamara menggunakan narkoba,” beber Budi.

Lalu, Budi menyampaikan berita tentang tewasnya Dante dinilai simpang siur. Dirinya meminta untuk tidak mendahului proses hukum dipersidangan. Budi menyebutkan sejumlah bukti didalam tuntutan JPU banyak yang bertolak belakang. ●Redaksi/Dw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *