2023-07-03 5:09

Husni Sanaba: Sapa Bilang Pelaut Tak Bisa Memimpin

Share

HARIAN PELITA —  Indonesia Timur banyak melahirkan tokoh dan intelektual yang mumpuni.

Sebut saja Prof Dr (HC) Ing Dr Sc M Bacharuddin Jusuf Habibie (Mantan Presiden RI), Dr Abraham Samad SH MH (Ketua KPK), Agustin Teras Narang (Gubernur Kalimantan Tengah), Drs H Awang Faroek Ishak MM Msi (Gubernur Kalimantan Timur), Barnabas Suebu (Mantan Gubernur Papua),  Drs Cornelis MH (Gubernur Kalimantan Barat),  Din Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhammadiyah) atau  Eurico Barros Guterres (Ketua DPW PAN NTT).

Sekarang muncul sosok lain daripada yang lain, karena ia bukan seorang akademisi melainkan seorang pelaut yang juga Putra Asli Sula, H Husni Sanaba  alias H Ucing.

Sosok ini punya segudang pengalaman berkarier di negeri orang, utamanya yang berkaitan dengan kelautan dan engenering.

Saat ini ia tengah berancang- ancang untuk ikut Pilkada Kepulauan Sula. Untuk membangun Kepulauan Sula, Maluku Utara H Ucing mengajukan konsep “Bangun Sula Selamatkan Negeri 2024-2029.”

Lalu konsep apa Laksamana tawarkan untuk membangun  Kabupatem Sula, utamanya bagi kesejahteraan masyarakatnya?

Laksamana mengusung Sula Bagila (bersih) dan Sula Mawita (bercahaya). Ini adalah 2 kosa kata Sula yang terhubung dan terkait erat satu dengan lainnya. Misalnya Sula Mawita terwujud apabila Sula Bagila.

Untuk Menciptakan Sula Mawita maka Sula harus bagila.  Sula yang bersih dan terang benderang. Sula Bagila yang harus dielaborasi / dijabarkan di dalam Pengelolaan Pemerintahan Kab. Kepulauan Sula.

Menurut Laksamana, ada dua point penting yang perlu dijelaskan. Dua point penting tersebut adalah Bersih Pemerintahan (Clean Governance) baik itu bersih administrasi (tertib administrasi) maupun bersih belanja keuangan semisal pemanfaatan keuangan daerah yang harus bersih dari praktek korupsi, kolusi dan neopotisme. Dengan demikian terciptalah sebuah pemerintahan yang baik (good governance).

Selain itu harus Bersih Alam Kab. Kepulauan Sula, yaitu Bumi/tanah, air dan udara Kab. Kepulauan Sula harus bersih agar dapat menunjang keberlangsungan hidup masyarakat, flora dan fauna setempat.

“Untuk menciptakan Alam Kab. Kepulauan Sula maka harus dimulai dari bersih diri, bersih lingkungan sekitar. Bersih diri terkait dengan komitmen, integritas tanggung jawab moral dalam segala hal sehingga tercipta innerbeauty (keindahan dari dalam diri) yang memberikan dampak bagi setiap orang yang berada di sekitarnya,” urai Laksamana.

Ia menambahkan,  bersih lingkungan misalnya tata cara pengelolaan sampah yang baik dan benar mulai dari hulu sampai ke hilir. Reboisasi atau penanaman hutan untuk mencegah erosi, pencemaran udara. Misalnya  revitalisasi hutan bakau yang rusak. Penanaman pohon di sepanjang areal bantaran sungai. Revitalisasi hutan yang rusak akibat penebangan liar, ladang berpindah, serta penebangan oleh perusahaan pengelola kayu bulat yang tidak bertanggung jawab. ●Red/Sat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *