
Dosen Praktisi Unsil Tasik Dukung Program Percepatan Penurunan Stunting Melalui Pendekatan Gizi
HARIAN PELITA — Stunting adalah kondisi ditandai kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, Rabu (25/6/2023).
Dimana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022.

Sedangkan Standard WHO terkait prevalensi stunting harus di angka kurang dari 20%. Penurunan stunting ini terjadi di masa pandemi bukan terjadi di masa biasa.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengharapkan di masa yang normal tahun ini penurunan kasus stunting diharapkan bisa lebih tajam lagi sehingga target penurunan stunting di angka 14% di 2024 dapat tercapai.
Secara jumlah yang paling banyak penurunan angka stunting adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten.
Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia berdaya saing, berkepribadian dan berakhlakul karimah guna mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional.
Serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan desa. Pengentasan stunting untuk menyelematkan manusia, sesuai amanat Permendes Nomor 13 Tahun 2020 tentang Skala Prioritas Penggunaan Dana Desa minimal 10 persen anggaran desa untuk pengentasan stunting dapat diimplementasikan di Kabupaten Tasikmalaya.
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu cara memenuhi hak dasar manusia. Jangan dulukan pembangunan jalan setapak kalau masih ada di lingkungan kita balita yang kekurangan gizi, balita yang pendek, perhatikan mereka karena investasi manusia adalah investasi dunia akhirat,” tegas Wabup Cecep dihadapan partisipan.
Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Desa (APDESI) Kabupaten Tasikmalaya provinsi Jawa Barat Giri sogiri Pribadi sekaligus Kepala Desa Cipondok Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya menyampaikan memohon bantuan ke Universitas Siliwangi (Unsil) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan agar mengirimkan salah satu Dosennya untuk menjadi Narasumber.
“Dalam acara kegiatan Pelatihan dan Sosialisasi tentang pentingnya stunting di Desa-desa Kabupaten Tasikmalaya dan narasumber dibidang Aspek Hukum Dalam Ekonomi dan Bisnis (Pengantar Ilmu Hukum) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh lndonesia (APDESI) Kabupaten Tasikmalaya selama tahun 2023,” ungkap Giri Pribadi.
Lanjut Giri mengatakan,kegiatan tersebut sudah berjalan salah satunya di Desa Cipondok Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya,pada tanggal 24 -25 Juni 2023, bertempat di Gedung Olahraga (GOR) Putra Cipondok Jalan Ciawi-Panumbangan, No16 Desa Cipondok, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya.
Dihadiri dan sekaligus sebagai narasumber DR H Yod Mintaraga,M.PA,(Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Golkar), dan Rini Riannydewi R, S.Psi (Ahli Psikologi) dari Tasikmalaya.
Ditempat terpisah Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Siliwangi (Unsil ) Tasikmalaya DR H Ade Komaludin,S.E.,M.Sc.,saat dihubungi mengatakan, bahwa mendukung kegiatan program pemerintah tersebut dan menugaskan salah satu Dosen Praktisi yang berpengalaman, yaitu Iwan Ridwan P.,S.H.,M.H.
“Karena kegiatan ini, termasuk pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi,yang terdiri atas pendidikan, pengajaran, dan penelitian serta pengabdian pada masyarakat,”tuturnya.
Ia menambahkan,diharapkan dapat saling berkaitan, saling isi mengisi sehingga merupakan satu kesatuan. Oleh sebab itu kegiatan pendidikan dan pengajaran perlu dikembangkan dan ditindaklanjuti melalui penelitian untuk selanjutnya diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
“Sehingga kegiatan pendidikan dan pengajaran tersebut tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa di kampus melainkan bermanfaat pula bagi masyarakat pada umumnya,”terang dia.
Menurutnya, sebaliknya kegiatan pengabdian pada masyarakat, yang telah dilakukan perlu diteliti untuk diketahui seberapa manfaat yang diperoleh.
“Dan kendala apa yang terjadi serta hal-hal apa yang perlu ditindaklanjuti guna memperkaya dan mendukung kegiatan pendidikan dan pengajaran,”ungkap DR.H.Ade Komaludin,S.E.,M.Sc.,Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Siliwangi Tasikmalaya. ●Redaksi/Candra