Perkuat Komitmen Sekaligus Sinkronisasi, Tekan Angka Kemiskinan di Berau
HARIAN PELITA — Pengentasan kemiskinan terus menjadi misi utama Pemkab Berau. Agar tercapai, rapat koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2022 sekaligus pencanangan Desa Cinta Statistik diadakan di ruang Rapat Bapelitbang, Selasa 11 Oktober 2022.
Dalam kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Berau Gamalis, perwakilan instansi di lingkunga Pemkab Berau dan sejumlah jajaran pemerintah kampung.
Sekertaris Bapelitbang Berau, Endah mengatakan kegiatan ini berdasarkan Keputusan Bupati Berau Nomor 54 tahun 2022 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Berau.
“Tujuan diadakan rapat koordinasi ini untuk memperkuat komitmen dan sinkronisasi dalam penanggulangan kemiskinan,” terangnya.
Ia juga menerangkan rapat ini untuk menyampaikan proses validasi data keluarga miskin yang terimplementasi dari Kemensos, dalam mendukung program penanggulangan kemiskinan.
“Untuk Itu peran pemerintah kampung dalam menurunkan angka kemiskinan ini sangat penting yaitu dengan mensosialisasikan Program Desa Cinta Statistik ini,” ungkapnya.
Sementara itu Gamalis menyambut baik terselenggaranya rapat koordinasi ini, yang bertujuan untuk mengevaluasi dari angka kemiskinan di Kabupaten Berau.
“Perlunya melibatkan seluruh stakeholder yang ada dan membentuk tim pendataan dalam percepatan penanggulangan kemiskinan, agar setidaknya dapat mengurangi angka kemiskinan di Berau ini,” ujarnya.
Orang nomor dua di Berau ini juga menjelaskan, semenjak pandemi Covid-19 melanda dunia, angka kemiskinan di Kabupaten Berau pada tahun 2020 tercatat sebesar 5,19 persen dan di tahun 2022 meningkat menjadi 5,88 persen.
Karena itu Gamalis meminta semua pihak membuat perencanaan kebijakan yang membantu pengentasan kemiskinan sekaligus pelaksanaan pembangunan di Bumi Batiwakkal.
“Ketersediaan informasi dapat di gunakan untuk Menganalisis sumber data dalam menghadapi segala Bentuk Permasalahan di pemerintahan, seperti permasalahan Penanggulangan kemiskinan saat ini. Perlunya data yang akurat agar program ini tepat sasaran dalam pelaksanaanya,” pungkasnya. ●Red/Fajar/TimBerau