2024-12-20 9:46

Sukses Raih Penghargaan Bergengsi, Bukti Tudingan Miring Dilayangkan Oknum DKJ Tidak Benar

Share

HARIAN PELITA – Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, sukses membawa Dinas Kebudayaan meraih penghargaan bergengsi Juara 1 Keterbukaan Informasi Badan Publik.

Ucapan selamat pun datang dari sejumlah pihak, salah satunya Sekjen Panglima Laskar Adat Betawi (LAB) Tahyudin Aditya, yang menilai Iwan Henry Wardhana, mampu membawa Dinas Kebudayaan semakin baik dan berprestasi.

“Penghargaan ini merupakan bukti, bahwa tudingan miring dari oknum Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada Kepala Dinas Kebudayaan DKI tidaklah benar. Bahkan, mosi tidak percaya yang digaungkan oleh oknum DKJ ditengarai hanyalah berdasarkan kepentingan segelintir pihak yang merasa terusik dengan kinerja baik dari Dinas Kebudayaan DKI,” beber Tahyudin pada harianpelita.id, Minggu (26/12)

Sebagai warga juga seniman Betawi, Tahyudin yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Forkabi, mengucapkan selamat kepada Dinas Kebudayaan, khususnya kepada Iwan Henry Wardhana selaku Kepala Dinas yang sudah meraih penghargaan Juara 1 Keterbukaan Informasi Badan Publik ini.

“Kami para seniman Betawi mendukung penuh Kepala Dinas Kebudayaan untuk terus berprestasi, dan mengingatkan pihak DKJ agar berbenah diri dan membuat prestasi untuk masyarakat Jakarta,” ucapnya.

Tahyudin mengungkapkan, pihaknya terpaksa angkat bicara terkait sikap yang dilancarkan oknum-oknum di tubuh DKJ yang melayangkan Mosi Tidak Percaya terhadap Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.

Mosi Tidak Percaya yang dilayangkan tersebut, lanjut Tahyudin, ditengarai dari ketidak-pahaman terkait tata kelola penganggaran dana hibah yang bersumber dari APBD, sehingga berdampak pada nasib tenaga kerja yang selama ini menggantungkan hidupnya di DKJ.

“Sebanyak 25 orang hanya bekerja untuk DKJ dan dibayar dengan besaran nilai gaji dan tunjangan per-bulan yang ditetapkan oleh surat keputusan ketua DKJ, bukan melalui ketentuan Pemprov DKI, diluar 30 orang anggota DKJ,” terang dia

Apalagi, tambah Tahyudin, beredarnya jurus mosi tidak percaya ini terkesan penggiringan opini yang tidak sehat.

Sebagai Sekretaris Panglima Laskar Adat Betawi ia mengingatkan kepada semua pihak, terutama kepada pihak yang sengaja merongrong kewibawaan pemerintah daerah DKI Jakarta termasuk satuan kerja (SKPD) di bawahnya untuk tidak menciptakan suasana tidak nyaman di tengah masyarakat. ●Red/Fah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *