2025-05-30 9:33

Aqsa Working Group Tolak Framing Realitas Sejarah Israel

Share

HARIAN PELITA —- Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG) Anshorullah menolak framing realitas sejarah sengaja dibuat oleh negara Israel.

Menurutnya, narasi-narasi kebohongan sejarah serta disampaikan ke publik dengan tujuan ingin mendapat perhatian dunia internasional.

AWG mengatakan hal tersebut dilakukan oleh Israel dengan alasan memiliki hak untuk tinggal di Palestina. Dalam framing tersebut, sebagian negara demokrasi di Timur Tengah mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1948. Anshorullah menilai apa yang telah dilakukan Israel merupakan bagian dari kebohongan belaka.

“Saya ingin menyampaikan kepada publik bahwa framing Israel yang mengatakan bahwa mereka realitas sejarah yang harus diterima oleh semua kalangan. Hari ini harus kita tolak, harus kita tantang karena semua produk ‘prank’ mereka itu semua kebohongan,” kata Anshorullah, Rabu (7/12/2022).

Anshorullah menegaskan kehadiran Israel di Palestina sesungguhnya menjajah. Namun, kata dia, Palestina merupakan objek yang terjajah. Saat ini, Palestina tengah berupaya merebut kemerdekaannya dari Israel.

Untuk itu, AWG meminta bangsa Indonesia peduli dan mendukung kemerdekaan Palestina. Lanjutnya, Indonesia harus menunjukkan komitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan. Sebab, Palestina adalah negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 lalu.

Cita-cita AWG disampaikan oleh Anshorullah tak lain agar Palestina merdeka. Kemudian dia menyampaikan, bila Palestina merdeka dari penjajahan tentunya warga negara Palestina bisa membebaskan masjid Al Aqsa. Hal ini diungkapkan Ketua Presidium Aqsa Working Group saat diskusi bersama Barisan Nusantara (BN) serta Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) di Jakarta.

“Karena kita adalah bangsa anti penjajah, kita berhutang pada Palestina karena mereka dulu yang pertama kali mendukung dan mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 45,” terang Anshorullah.

Ia menambahkan meskipun pemimpin Indonesia saat ini tidak sekuat Presiden Soekarno akan tetapi dikatakan Anshorullah telah memiliki banyak kemajuan. Dari sisi perdagangan, kata dia, banyak produk Palestina yang masuk ke Indonesia bebas cukai.

Langkah pemerintah terhadap Palestina pun diapresiasi olehnya. Neraca perdagangan menurutnya meningkat 21,28% tahun ini dibandingkan tahun lalu. Meski sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga sempat menyatakan untuk memboikot produk-produk Israel masuk ke Indonesia.

“Banyak kemajuan yang konkrit perdagangan Indonesia dengan Palestina saat ini semakin maju, banyak produk Palestina bebas cukai masuk ke Indonesia itu perlu kita apresiasi,” ujar Ketua Presidium Aqsa Working Group. ●Red/Dw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *