
BMKG Warning Gempa Megathrust Tinggal Menunggu Waktu
HARIAN PELITA — Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono memperingatkan gempa dari dua zona megathrust yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, tinggal menunggu waktu.
Apalagi gempa megathrust kini melebar belakangan banyak dibicarakan masyarakat Indonesia dan ditambah lagi gempa dahsyat berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) terjadi di Pulau Kyushu, Jepang pada 8 Agustus lalu.
Bahkan diperoleh keterangan, dua zona itu lama tak mengalami gempa atau ada seismic gap, yakni lebih dari dua abad. Biasanya, gempa besar punya siklusnya sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun. Namun BMKG belum dapat memastikan kapan bencana alam itu akan terjadi.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut pihaknya terus membicarakan isu ini agar masyarakat bersiap menghadapi efek dari megathrust di Indonesia.
“Sebetulnya isu megathrust itu bukan isu yang baru. Itu isu yg sudah sangat lama. Tapi kenapa BMKG dan beberapa pakar mengingatkan? Tujuannya adalah untuk ‘ayo, tidak hanya ngomong aja, segera mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana),” ujar Dwikorita, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (26/10/2024).
Dwikorita melanjutkan pihaknya sudah melakukan berbagai langkah antisipasi megathrust. Pertama, menempatkan sensor-sensor sistem peringatan dini tsunami InaTEWS menghadap ke zona-zona megathrust. ●Redaksi/Cr-28/Wjk