2025-02-09 18:36

Peringatan HPN 2025, Guru Besar UIN: Pers Kawal Peningkatan Indeks Negara Hukum

Share

HARIAN PELITA — Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 pada 9 Februari 2025 ini diharapkan Guru Besar UIN Jakarta Ahmad Tholabi Kharlie mengukuhkan Pers Indonesia untuk mengawal peningkatan indeks negara hukum di Indonesia.

Tholabi mengatakan pers memiliki peran penting dalam peningkatan indeks negara hukum di Indonesia. Menurut dia, pers memiliki fungsi melakukan pengawasan di sektor hukum.

“Pers Indonesia diharapkan semakin mengukuhkan sebagai pilar penting dalam demokrasi, secara khusus mengawal Indonesia dalam bernegara hukum,” kata Tholabi di Jakarta, Minggu (9/2/2025).

Menurutnya secara spesifik indeks negara hukum di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami stagnasi namun dari sisi peringkat justru melorot.

Selain itu Tholabi menyampaikan tahun 2024 peringkat Indonesia di angka 68 dari 142 negara. Padahall tahun 2023 di urutan ke-66. Meski dari sisi skor stagnan di angka 0,53 dari skala 1.

Tholabi juga Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengutip data World Justice Projects Rule of Law Index menyebutkan penurunan indeks capaian rangking indeks negara hukum di Indonesia disebabkan indikator pembatasan kekuasaan dan perlindungan hak-hak dasar yang mengalami penurunan.

“Pada poin ini yang harus menjadi perhatian pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengutip Asta Cita Pemerintahan Prabowo Subianto yang memberi perhatian khusus dengan menempatkan isu reformasi hukum di Asta Cita ke-7. Program kerja pemerintahan Prabowo Subianto diungkapkan Tholabi harus turut dikawal oleh pers.

“Pers memiliki peran penting untuk mengawal Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto khususnya di sektor reformasi hukum,” jelas Tholabi.

Dia berharap pers dapat memerankan fungsi pengawasan dalam proses bernegara hukum di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Dia meyakini, kolaborasi dari pelbagai pihak diharapkan dapat meningkatkan indeks negara hukum di Indonesia.

“Kuncinya kolaborasi dari pelbagai kalangan, pemerintah, masyarakat sipil, perguruan tinggi, termasuk pers untuk mengawal Indonesia dalam bernegara hukum dengan baik,” terang dia. ●Redaksi/Dw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *