
Anies Kehilangan Panggung? || Oleh Dadan Supardan
MINGGU 16 Oktober 2022 momentum bersejarah bagi Anies Baswedan (ABW). Ia akan memasuki masa purna tugas dan tanggung jawabnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tak sedikit yang menilai pamor ABW akan meredup. Alasannya tidak lagi menjabat gubernur sama dengan hilangnya panggung.
Ya! Panggung politik yang sangat efektif mengerek popularitas ABW. Sebab selama menjabat Gubernur DKI, prestasi ABW nyaris tak terbilang. Itulah yang membuat mata masyarakat terbelalak: bahwa ada sosok prestatif yang jika menduduki posisi presiden kelak akan mampu menggapai harapan masyarakat banyak: rakyat Indonesia. Kapasitas dan kecakapan ABW dalam memimpin diyakini akan mengangkat muruah bangsa.
Seperti sebuah kelaziman, orang yang tidak memiliki kekuasaan dan jabatan itu cenderung ditinggalkan. Lalu bagaimana perjalanan ABW pascatidak lagi menjabat gubernur? Apakah benar-benar kehilangan panggung? Jawabnya sama sekali tidak. Bahkkan popularitas dan elektabilitasnya akan kian menjadi-jadi.
Pertanyaan berikutnya, panggung mana yang akan dimainkan? Bukankah ABW tidak memiliki partai politik (parpol)? Jawabannya: Relawan Anies kini menjadi panggung utama. Relawan Anies menjadi panggung yang teramat dahsyat.
Relawan Anies makin hari kian tumbuh bak jamur di musim hujan. Mereka lahir dan berdiri tanpa komando. Tergerak hati mereka untuk bergerak dan menggerakkan dukungan kepada ABW sebagai sosok ideal presiden mendatang.
Ada yang berdiri di masing-masing kabupaten kota.
Ada yang berdeklarasi di tiap-tiap provinsi. Ada yang berhimpun atas nama komunitas. Ada juga yang terstruktur mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten kota, hingga ke tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. Begitu beragam namun guyub dalam satu tujuan. Mendukung ABW menjadi Presiden 2024.
Memang “Belanda masih jauh”. Pemilihan presiden dua tahun lagi baru digelar. Akan tetapi rasa cinta dan harapan yang begitu besar kepada ABW, membuat Relawan Anies melangkah cepat secara alami. Mereka tidak akan kuat jika harus bergerak mengiringi tahapan baku pemilu.
Belum lagi selangkah berikutnya: parpol rasional akan condong memberikan dukungan. Sebab membutuhkan pemimpin yang muda, fresh, berkapasitas, dan berintegritas. Bertambahlah panggung politik bagi Anies.
Lantaran, sebesar apapun kekuatan, tetap sangat membutuhkan dukungan parpol. Tanpa parpol, seperti memindahkan seluruh air di lautan ke dalam tempayan, tidak akan mungkin Anies mencalonkan.
Itu baru panggung relawan dan parpol. Panggung yang jauh lebih besar lagi adalah masyarakat simpatisan dan pendukung ABW. Mereka tidak tergabung baik dengan relawan maupun parpol. Akan tetapi hati mereka sudah terpaut dengan calon presiden idamannya, Anies Baswedan.
Di setiap bentangan malam, mereka merapalkan doa agar Anies jadi Presiden. Mereka seperti sudah jengah dengan keadaan sekarang.
Jadi panggung politik ABW begitu luas. Bahkan ABW-nya sendiri sudah menjelma menjadi panggung nasional sekaligus pemeran utama lakon politik menuju Presiden 2024. Lakon-lakon yang ditayangkannya begitu memikat publik.*** ●Penulis Ketua Relawan Anies P-24 Jawa Barat