
Feature: Kasus Aktif Covid 19 Berada di Bawah 9 Ribuan
PRESIDEN RI Joko Widodo menggelar Rapat Terbatas beberapa waktu lalu, menekankan agar terus memantau perkembangan Covid 19, yang saat ini trennya terus menurun.
Joko Widodo pun meminta kepada jajarannya untuk waspada dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Presiden juga menekankan agar sejumlah daerah harus tetap memonitor secara ketat, untuk menghindari terjadinya lonjakan kasus.
Namun ada beberapa penekanannya yang sangat perlu didengar yakni untuk menjadi perhatian bersama, seperti di bidang kesehatan, agar kita semuanya fokus kepada penurunan kasus harian dan kasus aktif.
Kepala Negara juga meminta agar jajarannya memberikan perhatian kepada daerah yang mengalami kenaikan kasus, meskipun sedikit. Untuk itu provinsi-provinsi yang kasusnya naik meskipun hanya sedikit, diberikan peringatan dan bantuan agar kasusnya bisa turun kembali.
Presiden menyebutkan, kasus aktif di Indonesia sudah berada di bawah 9 ribu kasus, dengan penambahan kasus harian sebesar 300-400 kasus.
Untuk itu ia kepada jajarannya, untuk tetap waspada karena adanya peningkatan kasus di sejumlah negara.
Sekarang di Amerika Serikat kasus harian sudah naik, ke angka 70 ribu. Inggris sudah 39 ribu, Rusia 38 ribu, Jerman 30 ribu. Ini harus kita waspadai, agar kejadian ini tidak masuk ke negara kita.
Melampaui Target WHO
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan setiap negara untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasi yang ada pada akhir bulan september 2021.
Sekurangnya 40 persen pada akhir tahun 2021 ini dan 70 persen populasi dunia pada pertengahan 2022.
Dari 208,2 juta sasaran, sekitar 215,6 juta dosis vaksin telah diberikan kepada sekitar 130,3 juta atau 62,5 persen dari sasaran Dosis 1. Lebih dari 84,1 juta di antaranya 40,4 persen sudah mendapatkan dosis kedua.
Untuk vaksinasi ke-3/booster bagi tenaga kesehatah sudah diberikan sebanyak 1,19 juta atau 81 persen.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi menyebutkan Indonesia telah melampaui target WHO, yakni mampu memberikan vaksinasi lengkap setidaknya kepada 40 persen populasi pada akhir tahun 2021.
“Pencapaian ini merupakan kerja keras seluruh komponen bangsa sebagai penyelenggara vaksinasi, dan juga partisipasi dari seluruh rakyat Indonesia yang bersedia untuk divaksinasi,” kata dr. Siti Nadia.
Stok vaksin Covid-19 di Indonesia per Sabtu (13/11) sebanyak 342,5 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi dan bulk.
Terakhir Indonesia menerima 4 juta dosis vaksin Sinovac, untuk itu masyarakat diimbau tidak perlu ragu dengan vaksin yang ada.
“Tidak perlu memilih merk vaksin, gunakan vaksin yang tersedia terlebih dulu saat ini. Pemerintah menjamin vaksin yang diberikan kepada masyarakat aman, bermutu, dan berkhasiat,” jelas dr. Siti Nadia.
Vaksin yang kita terima, membuat tubuh relatif lebih tahan serangan virus, bisa menghindarkan dari gejala, perawatan di rumah sakit dan mengurangi risiko kematian.
Vaksin ini juga tidak menjadikan seseorang kebal 100 persen terhadap infeksi virus, sehingga masih dapat tetap tertular dan menularkan.
“Bagi yang sudah divaksin agar tetap menjalankan protokol kesehatan 5M,” tambah dr. Siti Nadia. ●Nazar Husain