2025-05-30 8:41

Pers Tidak Akan Pernah Mati Ditengah Pandemi || Catatan Nazar Husain

Share

MENGUTIP pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat H Ilham Bintang bahwa Media boleh mati tetapi Pers tidak akan pernah mati.

Merupakan motivasi bagi para generasi muda yang menggeluti dunia jurnalistik bahwa jangan pernah lemah berjuang untuk Pers Indonesia.

Dalam pernyataan itu ada bentuk dorongan dan pencerahan untuk terus menerus menghidupkan napas Pers meskipun kondisi apa pun itu. Karena Pers Indonesia harus hidup selama-lamanya, tidak boleh “mati” walau dalam kondisi ekonomi kita berat dalam pembiayaan menerbitkan media.

Pada era belakangan ini, sepuluh tahun belakangan ini, tidak dipungkiri, banyak penerbitan Pers (media cetak) terpaksa ditutup disebabkan beratnya pembiayaan untuk menghidupkan dan menjalankan penerbitan Pers karena faktor modal.

Lima tahun lalu, kalau tidak salah, satu persatu media cetak tumbang meskipun masih ada yang bertahan, itu juga karena keterpaksaan agar tetap eksis, tentu bagi media bermodal besar. Tapi bagi pemodal pas-pasan, terpaksa lempar handuk disebabkan tak mampu lagi membayar wartawannya dan ongkos cetaknya.

Menghidupi “dapur” mereka kocar-kocir apalagi bertahan untuk membiayai penerbitannya demi gengsi, dipastikan keteteran. Kenapa? Saat itu pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Yang pasang iklan pun mundur teratur karena kondisi ekonomi yang berat.

Dua tahun lalu “Dapur” penerbitan Pers sempat terseok-seok. Bayangkan saat itu “teror” pandemi Covid-19 datang menghantam seluruh dunia. Perusahaan media di Indonesia goyang.

Wartawan pun goyang karena hampir separuh perusahaan media angkat tangan tidak mampu lagi menggaji. Tidak ada jalan lain, perusahaan Pers pun mundur secara perlahan-lahan.

Kondisi ekonomi terpuruk akibat hantaman Pandemi Covid-19 kian melemahkan daya juang para pejuang Pers. Pers bagai layangan putus

Saat ini untungnya, masih ada tempat pelarian bagi pejuang-pejuang Pers. Dunia teknologi canggih tumbuh, era digitalisasi menyeruak ke dunia Pers. Hampir seluruh pejuang Pers memanfaatkan era digitalisasi dengan membuat Website.

Dunia digitalisasi pun membangkitkan semangat pejuang Pers untuk terus kokoh menghidupkan Pers. Saluran digitalisasi bernama Media Sosial menjadi ladang menampung pembaca. Media Sosial pun dijadikan “tempat bersaing” bagi media online besar dan kecil.

Perjuangan pelaku Pers semakin bersemangat walau kondisi ekonomi sulit dengan beratnya pembiayaan untuk menerbitkan koran (Surat Kabar) yang kian tinggi. Belum lagi berhitung dengan biaya menggaji karyawan dan wartawan.

Hingga saat ini, pelaku Pers mencari alternatif lain dengan memasuki dunia online yang tak begitu berat soal biaya. Cukup beli web/hosting, media online pun terwujud dengan berita update. Cukup dengan pengalaman menukangi “ilmuberita” website pun mengudara tanpa kendala.

Daya juang pelaku Pers diakui saat ini-era digitalisasi-tidak membuat patah arang bagi pejuang-pejuang Pers. Darah jurnalistiknya tak pernah berhenti, terus saja mengalir mengikuti zaman, konon bisa berubah ubah.

Walau pun media banyak yang mati, tetapi manusia yang memiliki ilmu jurnalistik tak pernah loyo, tak pernah putus asa, ia tetap bekerja mengembangkan Pers yang tidak akan pernah mati. Sampai kapan pun.

Wartawan-wartawan pun makin tumbuh menggalang semangat untuk tetap eksis pada dunia Pers. Semangat membara terlihat belakangan ini, jumlah online baik di daerah maupun di Ibukota Jakarta terus tumbuh. Dunia Pers pun makin menggeliat dan berkobar dari pelaku Pers.

Pers Nasional menjadi pilar utama di negara Indonesia. Para pejuang Pers pun terus menerus melanjutkan cita-cita pahlawan Pers. Tidak ada kata terlambat untuk memajukan Pers Nasional di tanah leluhurnya.

“Jangan pernah lelah menghidupkan Pers, karena Pers adalah kekuatan yang tak pernah mati,” kata H Ilham Bintang.

Artinya Pers tetap tumbuh dikondisi apa pun itu. Pers selalu hidup. Pejuang Pers selalu mencari peluang hidup meskipun itu berat. Tak ada kata kalah sebelum berjuang. Benar kata H Ilham Bintang; Pers tak boleh MATI. *
●’Selamat Hari Pers Nasional 2022

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *