2024-12-22 19:05

Level Timnas Indonesia Mendunia Dosakah Naturalisasi || Catatan Nazar Husain

Share

KRITIK TAJAM para penganut kemunduran berpikir dari para pengamat bola belakangan ini bergulir sangat tak patut dipuji. Komentarnya hanya berputar-putar soal pelatih dan pemain naturalisasi yang dikritiknya isinya kebodohan.

Kenapa saya bilang kebodohan?, karena mereka hanya berpikir sempit soal sepakbola lokal yang dia banggakan selama ini, tidak berpikir luas bagaimana memajukan sepakbola nasional “bertaring” di level dunia.

Mereka tidak tahu kemampuan pemain lokal bila sudah berhadapan dengan pemain atau timnas berlevel dunia. Yaitu “kalah sebelum bertanding”, artinya lemah stamina dan kurang motivasi bila bertanding, sehingga tercatat; bila level Asia Tenggara saja sulit bersaing!.

Kita kalah dengan Thailand, Malaysia dan Vietnam, ini bila pemain lokal murni dikumpulkan menjadi Timnas Indonesia. Selalu kalah dan selalu kedodoran bila bertarung di level Asia Tenggara.

Maka tak salah pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengambil sikap untuk mengangkat level Timnas Indonesia ke tingkat dunia dengan memanggil pemain-pemain sepakbola berdarah Indonesia guna memperkuat sepakbola nasional menuju level dunia.

Erick Thohir tidak bangga dengan Piala AFF yang tak pernah kita raih sebelumnya. Timnas Indonesia selalu kalah meraih juara, paling runnerup. Artinya ketika pemain lokal bergabung di Timnas Indonesia, jangan berharap bisa meraih juara. Pasti kedodoran!.

Untuk saat ini ketika Kualifikasi Ronde 3 Piala Dunia 2026 Zona Asia digulir Timnas Indonesia lolos menjadi peserta, Erick Thohir dan Shin Tae-yong pun bertekad melakukan naturalisasi atau mencari pemain-pemain sepakbola berdarah Indonesia. Pencarian itu berbuah manis.

Deretan nama-nama pemain sepakbola berkelas Eropa berhasil masuk Skuad Garuda seperti Elkan Baggot, Jordi Amat, Nathan Tjoe-A-On, Jay Idzes, Ivan Janner, Rafael Struick, Thom Haye dan lainnya. Timnas Indonesia menjadi salah satu kekuatan sepakbola Asia Tenggara kini mulai diperhitungkan.

Apalagi masuknya Marteen Paes kiper tangguh Timnas Indonesia makin kuat dan membuat ketar-ketir sepakbola dunia. Karena kekuatan Timnas Indonesia mulai diperhitungkan di dunia sepakbola.

Bahkan di bulan Oktober mendatang dua pemain sepakbola akan menjadi WNI yakni Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Itu artinya kekuatan penuh Timnas Indonesia dengan datangnya pemain berdarah Indonesia menjadi kekuatan level dunia.

Bahkan Cristian Gonzales pun bicara soal polemik pemain naturalisasi yang membela Timnas Indonesia. Cristian Gonzales menegaskan status pemain naturalisasi tak mengubah pikirannya untuk tidak memberikan yang terbaik buat Timnas Indonesia.

“Naturalisasi tidak gampang banyak pengorbanan agar bisa membela timnas dan bermain dengan hati saat membela Timnas Indonesia selalu saya berikan di setiap pertandingan,” tulis Gonzales dikutip dari akun Instagram pribadinya (@el_locogoliadorcg10_), Jumat (13/9/2024) lalu.

Kita kembali mengenang ketika Timnas Indonesia menghadapi Bahrain di ajang yang sama yakni kualifikasi Piala Dunia, Timnas Indonesia dibantai Bahrain 10-0. Saat itu pertandingan berlangsung di Stadion al-Bahrayn al-Watani, 2016 lalu. Racikan Aji Santoso tidak tampil dengan kekuatan terbaik.

Karena Timnas Indonesia tidak tampil dengan kekuatan penuh. Skuad diisi pemain muda dan tanpa caps pada duel lawan Bahrain. Semuanya pemain lokal dengan daya juang yang lemah.

Terakhir apakah kita atau Timnas Indonesia mau terus menerus dibully negara-negara tetangga? Dianggap Timnas Indonesia tercatat dilevel bawah? Untuk itu apakah naturalisasi sebuah dosa? *****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *