2025-06-12 9:28

Kuliner Gulai Tikungan Bulungan Milik Agus Gimbal Khas Rasanya

Share

HARIAN PELITA — Kawasan Bulungan Jakarta Selatan identik dengan pusat perbelanjaan dan kuliner. Ternyata Bulungan memiliki potensi lain yang tak kalah menarik yaitu wisata kulinernya.

Satu di antara banyak kuliner yang bisa kamu temukan di kawasan Bulungan adalah Gultik atau “Gulai Tikungan” bagi warga Jakarta.

Rasanya kurang afdol jika belum pernah menikmati sajian Gultik di Bulungan Kebayoran Baru Jakarta selatan.

Sebab sajian Gultik dijajakan di sana sudah menjadi jajanan khas yang masih eksis hingga kini, dan hingga sekarang mencapai 25 pedagang Gultik (Gulai Tikungan).

Sekilas, cita rasa Gultik mirip seperti tongseng. Hanya saja, gulai tidak disertai dengan aneka sayuran seperti kol, atau pun tomat layaknya seporsi tongseng.

“Bumbunya hanya beda sedikit, tapi hampir mirip dengan tongseng. Bedanya kita gak pakai sayuran. Kurang lebih mirip lah ,” kata Agus Gimbal.

Mas Agus satu pedagang Gultik memiliki rambut gimbal yang buka setiap sore pada pukul 16.00 WIB dan habis pada pukul 23.00 WIb.

Ia menjelaskan, satu porsi Gultik dijual dengan harga sekira Rp10 ribu/per-porsinya.

Namun dengan takaran yang tidak terlalu banyak disertai rasanya menggugah selera, rata-rata pembeli Gultik makan lebih dari satu porsi.

Untuk bisa menikmati sajian Gultik ini, kamu bisa mengunjungi Gultik milik Agus Gimbal yang biasanya berjualan di depan rumah No 8 Gedung Apresiasi
sepanjang kawasan Bulungan Jakarta Selatan. Di sana dengan mudah menemukan penjual Gultik.

Tak perlu bingung memilih saat warung, sebab rasa dan harga yang ditawarkan masing-masing pedagang tak jauh berbeda.

Agus berharap Komunitas Pedagang Gultik mempunya khas tersendiri cara penjualannya menggunakan pikulan yang pada mulainya satu pedagang Gultik kini sudah ada sekitar 25 pedagang.

Makanya agar tertata mereka dapat binaan dari UMKM setempat atau dari instasi pemerintah. Kata Agus.

“Mengenai konsumen Gulai Tikungan sudah buming di Indonesia, hanya tidak dilakukan penataan dari pemerintah. Sangat disayangkan,” ucap Agus. ●Red/Sugeng Baryadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *