2024-12-23 6:26

Millenials Quranis Supercamp Dekatkan Pelajar pada Al-Qur’an

Share

HARIAN PELITA — Lembaga Bahasa & Ilmu Qur’an (LBIQ) Jakarta punya cara tersendiri dalam mendekatkan pelajar untuk mencintai Al-Qur’an.

Melalui kegiatan Millenials Quranis Supercamp, di Camp Hulu Cai Ciawi, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa & Rabu 2-3 Juli 2024, pelajar Jakarta dikenalkan pada Al-Qur’an dengan cara seru dan menyenangkan.

Sebanyak 100 peserta mengikuti kegiatan ini semua pesertanya adalah laki-laki, mereka berasal dari lima wilayah sekolah yang ada di Jakarta yang mewakili OSIS dan Rohis di sekolahnya masing-masing.

Kepala LBIQ, H Supli Ali, mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk lebih mendekatkan diri anak – anak milenial kepada Al-Qur’an dan juga mencintai Al-Qur’an yang menjadi pedoman hidup Muslim, di tengah gempuran hebat media sosial dan game online saat ini. Menurutnya, kegiatan-kegiatan seperti ini harus lebih sering dilakukan.

“Bagi generasi milenial, Al-Qur’an semestinya menjadi salah satu sarana pengaktualisasian diri, karena di dalam Al-Qur’an banyak dijelaskan tuntunan hidup. Hanya saja memang perlu cara untuk mendekatkan anak-anak milenial terhadap Al-Qur’an, salah satunya dengan cara kegiatan Supercamp Quranis ini,” kata H Supli, Rabu (3/7/2024).

“Dari kegiatan ini kita juga berharap para peserta nantinya akan memiliki pemahaman dan motivasi yang baik dalam belajar bahasa Arab dan Al-Qur’an,” katanya.

Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas terjalinnya kolaborasi antara LBIQ Pemprov Jakarta dengan Dinas Pendidikan Jakarta dalam hal ini diwakili oleh Plt Kadisdik Prov DKI Jakarta, Budi Awaluddin, juga Instansi terkait lainnya, atas terselenggaranya kegiatan ini.

Sementara itu, Plt Kepala Biro Dikmental Jakarta, yang diwakili Aceng Zaini, M.H.(selaku Kepala Bagian Mental Spiritual), mengatakan, program Millenials Quranics Supercamp ini merupakan program yang didesain khusus oleh LBIQ untuk lebih memotivasi generasi milenial agar lebih mengenal, memahami dan mencintai Al-Qur’an.

“Alhamdulillah antusias dari para pjeserta program ini sangat baik. Program ini adalah yang pertama dan harapan saya semoga bisa terus berlanjut untuk generasi milenial menuju masa depan yang lebih baik,” ujar Aceng.

Dirinya juga berpesan dengan maraknya kasus bullying yang sedang marak di lingkungan sekolah khususnya di Jakarta.

“Ada 4 macam tipe bullying, yakni bullying fisik, bullying ras, bullying lewat medsos dan verbal bullying, dampak dari ke semua bullying ini sangat berbahaya baik untuk si korban maupun si pelaku bullying tersebut, saya mengimbau kepada seluruh siswa harus saling menjaga dan menghargai satu sama lain, agar tidak ada pihak yang dirugikan. Begitu juga untuk para guru supaya bisa memantau dan membimbing siswa agar tidak ada lagi bullying di antara siswa sekolah,” pungkasnya. ●Redaksi/DNH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *