2025-02-04 9:51

PaRD Leadership Meeting 2025 Dibuka di Jakarta Fokus Bahas Pembangunan Berkelanjutan

Share

HARIAN PELITA — Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Abu Rokhmad resmi membuka Partnership on Religion and Development (PaRD) Leadership Meeting 2025 di Jakarta pada Senin (3/2/2025).

Forum internasional yang berlangsung hingga 6 Februari ini mengumpulkan perwakilan pemerintah, organisasi berbasis agama, dan akademisi dari berbagai negara untuk membahas tiga isu utama: pembangunan berkelanjutan, dialog lintas agama, dan peran agama dalam kebijakan publik.

Abu Rokhmad menyampaikan pentingnya Indonesia sebagai tuan rumah yang memiliki peran strategis dalam mempromosikan praktik terbaik dalam harmoni antaragama.

“Indonesia ingin menunjukkan bahwa keberagaman agama dapat menjadi kekuatan dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya dalam sambutannya.

Kepala Sekretariat PaRD, Khushwant Singh menegaskan bahwa PaRD berfokus pada penciptaan ruang kemitraan antara pemerintah, organisasi keagamaan, dan akademisi untuk menciptakan solusi bagi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan ketidaksetaraan sosial.

Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi, juga menekankan peran Indonesia sebagai pusat moderasi beragama, dengan menjadikan PaRD Leadership Meeting sebagai ajang berbagi praktik terbaik dalam membangun harmoni antaragama.

Forum ini memfokuskan pada tiga topik utama:

  1. Peran agama dalam pencapaian SDGs, terutama dalam bidang perdamaian, pendidikan, dan pemberdayaan sosial.
  2. Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, organisasi agama, dan akademisi dalam pembangunan kebijakan berbasis nilai agama.
  3. Meningkatkan peran Asia dalam forum global, dengan Indonesia sebagai contoh keberhasilan harmoni keagamaan.

Kehadiran diplomat, tokoh nasional, dan perwakilan negara memperlihatkan semakin pentingnya diplomasi keagamaan dalam kerja sama internasional.

PaRD Leadership Meeting 2025 diharapkan dapat mempererat kolaborasi antarnegara dan memperkuat nilai-nilai toleransi, perdamaian, serta pembangunan berkelanjutan. ●Redaksi/Satria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *