HARIAN PELITA – Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih terus menyelidiki kasus pembunuhan berantai di Cianjur-Bekasi yang dilakukan tiga tersangka (Wowon Cs) . Salah satunya terkait pembunuhan dan penipuan TKW

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi didampingi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan, ada sejumlah Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang menjadi korban pembunuhan pelaku.

Pelaku sempat diiming-imingi menggandakan uang. Wowon menyebut dirinya sebagai ‘Aki Banyu’ suaranya pun bisa berubah

“Tersangka W mengaku seorang dalang, suaranya pun bisa berubah- ubah,” ujar Hengky kepada wartawan si Mapolda Metro Jaya, Selasa (24/1/2023).

Lanjut Hengki mengatakan, pihaknya masih mendalami kasia ini untuk mengungkap apakah ada tersangka lain.

“Kami mendalami apakah ada pelaku lainnya,” jelasnya.

Hengki mengungkapkan, dari hasil penyelidikan terungkap adanya 2 klaster korban serial killer.

“Dari sisi korban, bahwa kita bisa klasterisasi dua kelompok korban. Pertama dari family tree,” jelas Hengki.

Dijelaskannya, untuk klaster family tree korban serial killer Wowon cs ini masih satu keluarga dengan tersangka. Terdapat ada 7 korban serial killer dari klaster family tree.

“Sedangkan, untuk korban family tree ini kita ketahui, khususnya tersangka Wowon ini ada enam korban dari family tree yang meninggal dunia. Kemudian satu orang selamat,” ungkap Hengki.

“Kemudian Saudari Siti dan Farida, ini TKW. Ini dua orang yang meninggal dunia,” lanjut mantan Kapolres Jakbar ini.

Hengki mengatakan, pihaknya menggali kematian Siti Korban Serial Killer Wowon cs ke pihak keluarga. Para korban ini merupakan korban penipuan Wowon cs. Selain korban tewas, polisi mencatat ada 11 TKW lainnya yang menjadi korban penipuan Wowon cs.

“Khusus untuk TKW ini kami klasterisasi terhadap korban penipuan. Sementara ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan yang mengirim uang kepada tersangka Dede yang kemudian digunakan oleh tiga orang itu,” pungkasnya. ●Red/IA