Vonis 20 Tahun Adam Damiri Dinilai Keliru dan Tidak Adil
HARIAN PELITA — Majelis Hakim Tipikor menjatuhkan vonis terhadap Direktur Utama PT Asabri periode 2008-2016, Mayjen Purn Adam Rachmat Damiri berupa hukuman penjara selama 20 tahun. Namun, banyak kejanggalan terkait keputusan hakim telah dilontarkan.
Mantan Kepala Divisi PKBL PT Asabri Zulkarnaen Effendi mengatakan, keputusan tersebut dinilai keliru, karena aliran dana tersebut tidak menunjukan adanya tindak korupsi dari Adam Damiri.
“Ada kekeliruan, kesaksiannya tidak ada (aliran dana), saksi ahli pun mengatakan tidak ada aliran dana, kalau tidak ada aliran dana kenapa seperti ini?” ujar Zulkarnaen kepada wartawan, Rabu (30/3/2022).
Menurut Zulkarnaen, vonis Adam Damiri hingga 20 tahun penjara adalah hal yang tidak adil. Pasalnya, dalam pandangannya, semua dakwaan yang dialamatkan tidak bisa hanya disalahkan kepada Adam Damiri.
“Putusan Pak Adam Damiri, kalau secara pribadi kurang pas. Keputusan pimpinan kan kolektif kolegial. Jadi tidak bisa hanya menyalahkan Pak Adam secara langsung,” jelasnya.
Zulkarnain menilai, Adam Damiri justru menjadi korban. Karena, sebagai Direktur Utama PT Asabri periode 2008-2016 dan prajurit yang tidak memahami investasi, keputusan Asabri untuk melakukan investasi tentu berdasarkan advice atau arahan Direktur Investasi.
“Kalau bagi saya pribadi, bisa saya nyatakan sebagai korban. Karena beliau itu Direktur Utama. Tanggung jawabnya kan bukan hanya sekedar mengarahkan investasi. Masih banyak tanggung jawabnya yang lain,” tuturnya.
Lanjutnya, langkah terbaik bagi keluarga yang melihat ada kejanggalan sudah sepatutnya mengajukan banding. Karena, jika dilihat dari kasus Adam Damiri, sama sekali tidak terlihat aliran dana yang dinilai berbuah korupsi.
Zulkarnaen menambahkan, di balik gonjang-ganjing serta pra duga yang telah ditetapkan pada Adam Damiri, hal tersebut bertentangan dengan jasa-jasa beliau kepada negara, salah satunya mensejahterakan, TNI, Polri hingga ASN.
Sebelumnya, Mantan Dirut PT Asabri periode 2012 – Maret 2016, Mayjen TNI (Purn) Adam Rachmat Damiri mengajukan keberatan terkait keputusan Majelis Hakim yang memvonisnya 20 tahun penjara. Adam akan mengajukan upaya hukum atas keputusan majelis hakim dalam dugaan korupsi pengelolaan dana PT Asabri. ●Red/Rl09