Presiden Jokowi: Tol Semarang–Demak Percepat Logistik dan Sebagai Tanggul Laut
HARIAN PELITA — Presiden menyampaikan, keberadaan infrastruktur sepanjang 16,01 kilometer yang dibangun dengan biaya Rp5,9 triliun ini tidak hanya untuk mempercepat transportasi logistik tetapi juga sekaligus sebagai tanggul laut yang dapat mencegah banjir rob.
“Saya juga sangat menghargai Jalan Tol Sayung-Demak yang telah dibangun ini, karena yang kedua ini juga sekaligus sebagai tanggul laut.” Kata Presiden.
Kepala Negara memperkirakan, di masa mendatang banjir rob akan semakin jauh dan levelnya akan semakin tinggi masuk ke daratan.
“Rob yang ke depan menurut saya akan semakin jauh dan levelnya akan semakin tinggi masuk ke daratan karena perubahan iklim, itu sedikit bisa kita cegah dengan fungsi jalan tol sekaligus tanggul laut dari jalan yang telah dibangun ini,” ujarnya.
Sebagai infrastruktur logistik, Presiden mengharapkan jalan tol ini dapat disambungkan dengan sentra-sentra produksi dan industri yang ada di sekitarnya.
“Saya hanya ingin mengingatkan kembali bahwa seluruh jalan tol yang telah selesai di tanah air, agar gubernur, bupati, wali kota segera menyambungkan, mengintegrasikan dengan kawasan-kawasan produksi yang ada di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Presiden meyakini tersambungnya antarkawasan mulai dari kawasan industri, pertanian, perkebunan, hingga pariwisata akan mendorong efisiensi sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia.
“Sehingga manfaat jalan tol betul-betul akan memberikan kecepatan, baik dalam transportasi logistik maupun dalam membawa produk-produk produksi dari pertanian, perkebunan, dan dari kawasan-kawasan industri yang kita miliki. Sehingga dengan kecepatan itulah efisiensi, daya saing, competitiveness kita kita miliki,” tandasnya.
Usai memberikan sambutan, Presiden Joko Widodo menekan tombol sirine dan menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian jalan tol.
Turut mendampingi Presiden dalam peresmian, antara lain, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Bupati Demak Eisti’anah. ●Red/Esa