2024-05-05 17:22

FIFA Dikecam Tak Berikan Sanksi Israel Malah “Diistimewakan”

Share

HARIAN PELITA — FIFA dikecam karena tidak memberikan sanksi kepada Israel yang telah menodai sepskbola dunia dengan beraksi memasuki stadion dan menembakkan gas air mata saat Final Piala Liga Palestina di Kota Al-Ram.

Salah satu negara yang mengecam.keras yakni Pemerintah Qatar. Qatar menyindir FIFA terlalu mengistimewakan Israel walau telah melanggar hak azasi manusia.

Bahkan Qatar menilai peristiwa itu dianggap biasa oleh FIFA, dan liputan media internasional pun tak terlihat memberitakan secara gencar.

Ironisnya, serangan itu terjadi sehari setelah FIFA (Federation Internationale de Football Association) mencabut hak Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah sebagaian masyarakatnya menentang paritisipasi Israel.

Asisten Menteri Luar Negeri Qatar Lolwah Al Khater menegaskan “keistimewaan Israel” karena kurangnya liputan media mainstream tentang serangan pada Kamis malam pekan lalu.

“Pasukan pendudukan Israel menyerang final sepak bola Palestina. Seandainya ini dilakukan oleh negara lain mana pun, itu akan menjadi tajuk utama, tetapi itu adalah Keistimewaan Israel di mana ia bertindak dan diperlakukan sebagai negara di atas Hukum Internasional,” tulis Al Khater di Twitter.

Tweet diplomat Qatar juga menyematkan video serangan pasukan Zionis, yang menunjukkan pasukan tersebut menembakkan gas air mata ke Stadion Faisal Al-Husseini di Kota Al-Ram, dekat Yerusalem, selama Final Piala Liga Palestina.

Serangan itu terjadi saat jeda minum dalam pertandingan antara tim sepak bola papan atas Palestina, Jabal Al-Mukaber dan Balata YC.

Serangan itu menunda pertandingan, yang diakhiri dengan kemenangan 1-0 untuk Jabal Al-Mukaber. Tidak ada korban yang dikonfirmasi, meskipun puluhan warga Palestina lemas akibat menghirup gas air mata.

Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) mengatakan dalam sebuah pernyataan; “Itu seharusnya menjadi perayaan. Itu dimaksudkan sebagai tanda seru pada musim yang telah dipadatkan untuk memberi waktu yang cukup bagi tim nasional untuk mempersiapkan diri menghadapi putaran final Piala Asia AFC 2023.”

“Ini adalah serangan yang sama sekali tidak beralasan, dan pasukan Israel tidak ditugaskan untuk menjaga ketertiban di dalam, atau di sekitar stadion. Secara kebetulan, hanya tiga orang yang terluka—seandainya stadion hampir penuh, ini bisa mengakibatkan kematian puluhan suporter,” imbuh pernyataan PFA. ●Redaksi/HarianPelita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *