Cerita Anies Baswedan Kakeknya Wartawan Tiga Zaman di PWI Pusat
HARIAN PELITA — Anies Baswedan mengaku sebagai cucu seorang wartawan di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.
Anies pun menceritakan pengalaman masa kecilnya rutin berjalan kaki menuju kantor PWI yang berada di DI Yogyakarta, Jawa Tengah.
Lebih lanjut, ia mengatakan kantor PWI terletak tidak jauh dari tempat kediamannya di Yogyakarta.
Menurutnya, tiba di kantor PWI Pusat mengingatkan Anies pada masa kecilnya yang kerap berkunjung ke kantor PWI di Yogya.
“Tapi sebelum berbicara lebih jauh saya ingin bercerita sedikit tentang PWI, karena nama PWI itu adalah nama di rumah kami dan masa kecil saya itu jalan kaki rutin ke kantor PWI di Yogya. Kenapa, karena kakek saya disebutnya pada waktu itu wartawan tiga zaman,” ujar Anies, Jumat (1/11/2023).
Kemudian, ia menjelaskan didepan di era sekarang ini sudah tidak ada lagi sebutan wartawan tiga zaman.
Anies merasa senang berada ditengah-tengah wartawan sambil ngobrol dan diskusi. Anies-Cak Imin merupakan pasangan capres-cawapres yang akan bertarung di pemilihan umum 2024 mendatang.
“Saya jadi ingat pada waktu itu jalan-jalan pada saat itu di Jalan Ahmad Dahlan di Yogya. Hari ini senang sekali kembali ke PWI ngobrol berbagai hal,” terang Anies.
Selain itu, Anies juga berbicara tentang penguatan demokrasi serta penegakan hukum. Terlebih, komitmen anti korupsi pun diutarakan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta ini. Kemudian, ia menyinggung tentang perlindungan kemerdekaan kebebasan berekpresi.
•Visi Misi Capres Anies Baswedan
Dalam kesempatan itu, visi misi turut disampaikan oleh Anies. Ia menyebutkan permasalahan negara Indonesia terbagi menjadi dua dimensi.
Dimensi pertama yakni sektor serta dimensi kedua ialah teretorial. Anies melanjutkan, belum terjadinya keadilan sosial karena masih adanya ketimpangan.
“Kesejahteraan, kemajuan itu belum dirasakan itu sebabnya misi kami adalah Indonesia adil makmur untuk semua,” kata Anies.
Pembangunan manusia menurut Anies merupakan salah satu fokus kekayaan terbesar yang menentukan kualitas. Dia mencontohkan, pulau Jawa dan Sumatera lebih maju dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya.
Indeks pembangunan manusia khusus di pulau Jawa dan Sumatera mencapai angka 69 pada tahun 2013. Namun, tahun 2022 di seluruh wilayah Indonesia angkanya 69.
“Artinya pulau Jawa dan Sumatera 10 tahun lebih maju daripada pulau-pulau lainnya,” ungkapnya. •Redaksi/Dw