2024-05-11 23:37

Bupati Sukiman Puji Sikap Keluarga Besar TGH Ali Batu Saat Unjukrasa

Share

HARIAN PELITA NTB — Sukiman Azmy:”BACA SEJARAH, BACA SEJARAH, BACA SEJARAH…….! Begitu kata Bupati Lombok Timur ketika datang melakukan unjukrasa.

Sementara ribuan masa yang merupakan Keluarga besar dan Jamaah TGH L Ali Batu berdatangan dari sejumlah wilayah di Pulau Lombok, Rabu (5/1/2022) pagi

Mereka mengepung Kantor Bupati Lombok Timur dengan membaca selawat dan teriakan yel yel Alloh Akbar berbaris rapi.

Mereka diterima Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy didampingi Wabup H Rumaksi, Sekda Lombok Timur, Kapolres dan Dandim.

Para pengunjuk rasa duduk bersila dengan tertib dan rapi setelah melihat kedatangan rombongan Bupati Sukiman menyambut pengunjuk rasa di depan Kantor Bupati walaupun ditengah terik matahari menyengat.

Kedatangan ribuan massa jamaah pecinta TGH ALI BATU ini mendapat pengawalan ketat dari jajaran Polda NTB, Polres Lotim, Kodim 1615 Lotim dan Pol PP.

Tujuan kedatangan para pengunjuk rasa dalam rangka neminta Bupati Lombok Timur untuk mengawal proses hukum terhadap Ustadz Mizan Qudsiah yang dalam tausiyahnya di kanal YouTube ,di anggap dan patut di duga menyebarkan ujaran kebencian terhadap leluhur sangat Kharismatik dan di hormati yaitu Almagfurulloh TGH.L .Ali Batu.

“Dengan menyebut ucapan dan kalimat yang tidak pantas diucapkan oleh seseorang ustadz dan menyandang gelar Lc.MA,” ujar L.Guntur Halba mewakili keluarga besar dan jamaah TGH Ali Batu dalam orasinya.

“Karena itu kami neminta kepada Bupati Lombok Timur dan Kapolres untuk mengawal proses hukum Mizan Qudsiah secara adil sesuai hukum yang berlaku,” katanya.

Selanjutnya Guntur Halba dalam orasinya mengatakan bahwa Almagfurulloh TGH Ali Batu selalu mengajarkan bagaimana cara bersikap dan berucap dengan mentauladani Rosululloh Muhammad SAW.

Tidak menyebarkan kebencian, tidak menghina dan mendiskreditkan kelompok lain, demikian ini pula yang diajarkan oleh leluhurnya TGH Ali Batu.

“Sebab itu kami sangat tidak setuju dengan ceramah yang berisi penghinaan terhadap leluhur kami yang sangat kami cintai dan hormati,” tandas Guntur.

Sementara itu Bupati Sukiman mengucapkan rasa terimakasih tak terhingga dan memuji sikap keluarga besar dan para pengikut pecinta TGH L Ali Batu berunjuk rasa dengan cara sangat santun dan beradab.

Sukiman sangat bangga dan kagum dengan sikap pengunjuk rasa karena selama 8 tahun memerintah Lombok Timur sempat saat ini menyaksikan pengunjuk rasa yang sangat santun dan berakhlak karimah dengan duduk bersila.

Sehingga menjadikan suasana panas dan terik berubah menjadi sejuk, Alhamdulillah, kata Pak Sukiman

“Mudah mudahan cara cara seperti ini bisa ditiru oleh masyarakat lain dalam menyampaikan pendapat dan berdemokrasi. Biasanya pengunjuk rasa itu kasar, mencaci dan tidak mencerminkan sikap seperti saat ini di wariskan oleh Almagfurulloh,” tukas bupati.

Selanjutnya Bupati Sukiman Azmy mengajak seluruh jamaah dan masyarakat di Nusa Tenggara Barat ini membaca sejarah dengan lantang sang Bupati meneriakkan kalimat :baca sejarah…, baca sejarah…., baca sejarah….., untuk mengingatkan para jamaah dan masyarakat supaya faham sejarah mengapa di juluki sebagai TGH.

Lalu Muhamad Ali Batu.Pada abad ke 18 TGH ALI Batu bersngkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah, sesampainya di Mesir tiba tiba terjadi badai yang sangat luar biasa dahsyatnya.

Pada saat itulah terlihat Karomah TGH Ali Batu, tiba tiba tumbang pohon kayu sekonyong konyong sebagai jembatan untuk menyeberangi Sungai Nil dan karena seperti tidak percaya beliau mencelupkan telunjuknya ke sungai Nil dan ternyata mengkristal dan membatu.

Itulah latar belakang mengapa Almagfurulloh dinamakan Tuan Guru Haji Lalu Muhamad Ali Batu karomah.

Selanjutnya menurut Sukiman yang menukil Babat Sasak Sakra, pada tahun 1891 TGH Ali Batu mampu mempersatukan kaum bangsawan dan rakyat jelata untuk bersama sama melawan dan mengusir penjajah Belanda dari Bumi Sasak.

Untuk menghargai dan menghormati jasa beliau, Bupati Sukiman telah merenovasi makam Almagfurulloh TGH Ali Batu dan terus akan merawat makam Para Tuan Guru. ●Red/Harpan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *