
Merusak Lingkungan Limbah Cangkang Kepiting di Desa Paremas Diteliti Bahan Biomedis
HARIAN PELITA — Cangkang kepiting selama ini menjadi limbah dan merusak lingkungan di perkampungan pesisir pantai di Lombok Timur kini mulai diteliti untuk dikembangkan menjadi bahan baku obat.
Penduduk di desa-desa nelayan hingga kini merasa terganggu dengan limbah cangkang kepiting setelah bagian isinya dikonsumsi. Kalau pun ada warga memanfaatkan, hanya sebagian kecil limbah tersebut dijadikan campuran tepung untuk memproduksi kerupuk.
Yogia Ikhsas, M Biomed, yang berfokus pada riset tentang pemanfaatan herbal dan merupakan Asisten Dosen Ilmu Biomedik, FKUI Jakarta, kepada media di Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu 14 Desember 2024 mengatakan, pihaknya secara mandiri tengah turun melakukan penelitian tersebut.
‘’Kita ingin limbah cangkang kepiting yang selama ini menjadi keluhan penduduk pesisir nantinya akan bermanfaat menjadi bahan baku penyembuhan penyakit,’’ katanya.

Yogi memulai turun melakukan sosialisasi penelitian tersebut pada Rabu, 11 Desember 2024 di Desa Paremas, kecamatan Jerowaru.
Dalam pertemuan dengan penduduk di sana, beragam bentuk antusiasme masyarakat bermunculan, terutama dengan banyaknya timbul pertanyaan.
’’Terutama sekali masyarakat ingin agar tidak ada limbah, pantainya bersih dan indah,’’ katanya, dengan harapan lingkungan yang bersih akan memberikan multiplier effect terhadap kesehatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir.
Bagi Yogi, lajang kelahiran Selong, Lombok Timur, 23 Desember 1995 ini, konsentrasi penelitian terhadap pemanfaatan limbah menjadi bahan bermanfaat tersebut sebenarnya bertujuan akhir untuk menumbuhkan pola pikir masyarakat bahwa kebersihan lingkungan dari sampah atau limbah demikian penting. Kalau kemudian dapat dimanfaatkan sebagai bahan berguna, itu merupakan bonus.
Menurut lulusan Magister Ilmu Biomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia yang kini menjadi anggota Tim Akreditasi Internasional Program Ilmu Kedokteran UI tersebut, cangkang kepiting memiliki potensi yang sangat besar terutama dalam eksplorasi kandungan chitosan dan oligosakarida chitosan yang akan diproses secara laboratorium.
Dalam perkembangan penelitian, kelak hal itu akan diteliti lebih mendalam dengan metode yang lebih mutakhir untuk mendapatkan pemahaman komprehensif terhadap manfaat chitosan dan oligosakarida chitosan sebagai agen antikanker. ●Redaksi/Pan