2023-07-04 1:22

Kejuaraan Pencak Silat Betawi Digelar di TMII

Share

HARIAN PELITA — Perguruan Pencak Silat (PPS) Putra Betawi menggelar Kejuaraan Pencak Silat Seni Tradisi PPS Putra Betawi Open 2023 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Kejuaraan diikuti 410 peserta putra dan putri dari 42 Perguruan Pencak Silat di Jabodetabek. Ketua PPS Putra Betawi, Dr. H. Whisnu Wardha mengatakan, kejuaraan ini untuk menggali serta membangkitkan kembali pencak silat seni tradisi asal Betawi.

“Sama-sama kita ketahui dan kita sadari, bahwa pencak silat merupakan warisan salah satu seni budaya yang sudah ada sejak dulu. Saya mengajak kepada semua lapisan masyarakat khususnya yang mencintai kebudayaan seni bela diri Pencak Silat Betawi untuk bersama-sama menjaga warisan budaya kita,” ujar Whisnu, Minggu (8/1/2023).

Kejuaraan Pencak Silat Seni Tradisi Putra Betawi ini merupakan upaya untuk menjaga dan melestarikan budaya, khususnya budaya Betawi berupa pencak silat. Wishnu menambahkan Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, termasuk salah satunya yakni pencak silat.

“Pencak silat adalah budaya asli Indonesia. Pencak silat merupakan kesenian bela diri yang telah diakui oleh dunia. Pencak silat juga merupakan olahraga yang telah diwariskan oleh leluhur dari generasi ke generasi, salah satu Pencak Silat Betawi,” kata Whisnu.

Lebih lanjut, Jakarta identik dengan Betawi memiliki sesuatu yang khas dan berbeda dengan wilayah lainnya. Termasuk pencak silat yang memiliki berbagai macam aliran.

Ia mengatakan maksud dan tujuannya pertama adalah untuk me-massalkan bahwa Pencak Silat Betawi itu ada dan hingga kini masih tetap eksis. Menurutnya, Pencak Silat Betawi bisa digunakan untuk apapun. Baik diselenggarakan untuk pertandingan, prestasi, ataupun seni.

“Bisa juga untuk hiburan seperti film atau dunia layar lebar. Contohnya sudah ada, seperti film Rantau, Pitung serta masih banyak lagi film yang menampilkan seni beladiri pencak silat,” tandasnya.

Pencak Silat Bukan Kampungan
Whisnu juga menegaskan Pencak Silat Betawi bukanlah seni budaya kampungan. Pasalnya sudah terbukti telah menyebar ke mancanegara. Pencak Silat Betawi bukanlah kelas bawah dan harus bangga melestarikan budaya Betawi.

Pemerintah diharapkan melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung setiap kegiatan serta bertujuan untuk melestarikan budaya pencak silat. Mulai dari tingkat lokal, nasional hingga internasional.

“Agar semua mengetahui inilah warisan Indonesia. Siapapun boleh tahu, siapapun boleh belajar, siapapun boleh mengembangkan. Seni pencak silat ini terlahir dari Indonesia, yang sejarahnya warisan dari Sunan Bonang,” terang Whisnu.

Salah satu perguruan pencak silat yang mengikuti kejuaraan adalah Sin Lam Ba Sunter, Jakarta Utara. Sebanyak delapan putra putri tampil menunjukkan kepiawaiannya. Baba Muklis selaku Ketua Perguruan Sin Lam Ba, Cabang Sunter, mengapresiasi kejuaraan yang diselenggarakan PPS Putra Betawi.

“Kami akan terus menjaga dan melestarikan seni budaya pencak silat. Kami tidak akan pernah segan dan bosan untuk selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pencak silat,” katanya.

” Kalo bukan kite siapa lagi yang jagain dan lestariin budaye kite, kudu semangat, jangan sampe anak cucu kite nanti kagak kenal budaye Betawi,” imbuh Baba Muklis.

Hadir Kepala Seksi Pelindungan Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Timur, Iyan Iskandar, Sekjen Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), Teddy Suratmadji, dan para tokoh Betawi.

Baba Muklis melanjutkan keikutsertaan Sin Lam Ba merupakan bukti kecintaan dan komitmen terhadap pelestarian budaya Pencak Silat khususnya Betawi. ●Red/Dw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *